Fadli lahir di Jakarta, 1 Juni 1971. Dia dulu adalah mahasiswa program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI) lulusan 1997. Selanjutnya, dia menjadi anggota MPR saat umurnya 26 tahun.
Soal posisi politik Fadli saat era reformasi, Andree Fellard, lewat buku 'The End of Innocence?', menjelaskan bahwa Fadli berada pada golongan kelompok Islam saat fajar reformasi terbit. Pada 21 Mei, Presiden Soeharto lengser. Dia digantikan oleh BJ Habibie. Sehari setelah Soeharto lengser, mahasiswa masih berdemo di gedung DPR/MPR karena tidak setuju BJ Habibie menjadi Presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demo menolak Habibie itu ditentang oleh demo tandingan pro-Habibie dari kalangan kelompok Islam. Massa pro-Habibie datang dalam jumlah besar setelah salat Jumat, mereka membawa spanduk 'Reformasi Konstitusional', dan plakat yang menyatakan pihak yang menentang Habibie berarti bertentangan dengan Islam.
"Mayoritas aktivis Islamis yang dekat dengan rezim Soeharto adalah: Ahmad Sumargono dari KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam); Fadli Zon, intelektual muda yang dekat dengan Prabowo; Toto Tasmara, pebisnis yang dekat dengan Tommy Soeharto; dan Eggy Sujana dari CIDES. Sepertinya DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia) dan KISDI punya peran penting dalam demonstrasi (pro-Habibie) ini," tulis Fellard. Fadli juga merupakan Ketua Departemen Luar Negeri KISDI.
Sejak awal '90-an, Soeharto memang dekat dengan kelompok Islam. Noorhaidi dalam buku 'Laskar Jihad' menjelaskan, Soeharto pada saat itu mencoba menguatkan dukungan dengan cara memanfaatkan sentimen primordial.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini