"Kami mengimbau kepada semua pihak terkait, termasuk seluruh elemen masyarakat, agar mengantisipasi dan melakukan pencegahan agar pelibatan anak dalam demonstrasi tak terulang lagi," kata Ketua KPAI Susanto kepada wartawan, Sabtu (28/9/2019).
KPAI memantau Aksi Mujahid 212 yang digelar di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, sejak pagi hingga siang tadi. Staf dan komisioner KPAI yang turun menemukan anak-anak dari berbagai wilayah, seperti Serang, Cikupa, Banten, Bogor, Depok, dan Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperkirakan, hampir 40 persen massa adalah usia anak," ujar Susanto.
KPAI menyayangkan pelibatan anak-anak dalam aksi tersebut. Sebab, anak-anak ada dalam kondisi tidak sepenuhnya aman dalam hal akomodasi dan transportasi.
"Sebagian dari mereka datang sampai Jakarta tadi malam dan menginap di beberapa masjid. Sebagian datang tadi pagi. Mereka datang atas info ajakan melalui FB (Facebook) dan keberangkatan atas inisiatif sendiri, dengan menggunakan transportasi kereta, bus, cegat truk, dan ada yang diajak orang dewasa," tuturnya.
![]() |
Sebelumnya, komisioner KPAI Jasra Putra memantau langsung Aksi Mujahid 212. Dia menemukan ratusan anak-anak dalam aksi tersebut.
"(KPAI) menemukan anak-anak sudah mulai kelelahan dalam mengikuti aksi ini. Sebagian mereka datang bersama teman dari Bogor mulai sore kemarin dengan cara menaiki kendaraan umum dan menyetop kendaraan yang bisa mereka tumpangi dan bermalam di masjid sekitar Juanda, Tanah Abang, dan ada juga di emperan bangunan Monas," kata Jasra kepada wartawan, Sabtu (28/9).
KPAI juga berkomunikasi dengan humas Aksi Mujahid 212 agar ada perlindungan dan tanggung jawab terhadap anak-anak yang datang. KPAI berharap panitia memperhatikan anak-anak hingga kepulangan mereka.
KPAI juga meminta agar anak-anak dipisah dengan orang dewasa dalam Aksi Mujahid 212, termasuk agar bisa beristirahat dengan nyaman dan aman di Monas. Namun usulan KPAI tidak dilaksanakan hingga acara selesai.
"Tampak di lokasi anak-anak mulai kelelahan fisik, ada yang tidur-tiduran di aspal samping patung kuda/area aksi. Mereka tidak memiliki uang untuk kembali ke Bogor, sehingga panitia harus memastikan kepulangan mereka dengan selamat," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini