Pesan Berulang Jokowi Ingatkan Kapolri Soal Demonstrasi

Round-Up

Pesan Berulang Jokowi Ingatkan Kapolri Soal Demonstrasi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Sep 2019 20:30 WIB
Pesan Berulang Jokowi Ingatkan Kapolri Soal Demonstrasi
Presiden Jokowi (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Pesan berulang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait penanganan demonstrasi di sejumlah daerah. Jokowi meminta aparat tak represif.

Pesan itu awalnya disampaikan Jokowi saat menanggapi dugaan kekerasan yang dilakukan aparat selama menangani demo di sekitar gedung DPR. Jokowi akan menelepon Tito agar penanganan demo dilakukan secara terukur.

"Tadi juga sudah kami dapat masukan mengenai itu, nanti akan saya telepon langsung kepada Kapolri agar dalam menangani setiap demonstrasi itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak represif, yang terukur," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama para tokoh di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Jokowi kemudian menyinggung demo berujung rusuh pada Rabu (25/9) malam. Menurut Jokowi, polisi memang harus mengambil tindakan tegas jika situasi sudah kacau.

"Tapi kalau sudah anarkistis seperti tadi malam... ya memang harus tindakan tegas," kata Jokowi.



Namun belum sehari pesan Jokowi itu diwartakan, kabar duka datang dari Kendari, Sulawesi Tenggara. Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi, tewas saat berdemonstrasi di gedung DPRD, Sultra. Dokter memastikan Randi tewas karena luka tembak.

Korban mahasiswa saat meninggal tak hanya Randi. Rekannya bernama Muh Yusuf Kardawi (19) juga meninggal dunia.



Yusuf tewas setelah sempat kritis dan mendapat perawatan. Pihak keluarga menyebut ada lubang kecil yang terus mengeluarkan darah di kepala kiri bawah bagian belakang Yusuf.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi kembali menyampaikan pesannya agar aparat tidak represif saat dalam menangani aksi demo. Jokowi memerintahkan agar polisi tak membawa senjata saat mengamankan demo.

"Saya juga sudah sejak awal, kemarin saya ulangi lagi kepada Kapolri agar jajarannya tidak bertindak represif dan saya juga perintahkan untuk menginvestigasi dan memeriksa seluruh jajarannya karena yang disiapkan Kapolri kepada saya tidak ada perintah apapun dalam rangka demo ini membawa senjata," sebut Jokowi di Istana, Jakarta, Jumat (27/9/2019).



Jokowi juga menyampaikan dukacita atas meninggalnya dua mahasiswa tersebut. Jokowi berdoa agar Randi dan Yusuf mendapatkan tempat yang terbaik.

"Untuk kedua orang tua Ananda Yusuf dan Randi, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan atas meninggalnya ananda berdua ini dan semoga apa yang diperjuangkan oleh Ananda Randi dan Ananda Yusuf menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi-Nya," kata Jokowi.



Menanggapi perintah Jokowi tersebut, Kapolri membentuk tim investigasi yang terdiri dari Divisi Propam dan Itwasum Polri. Penyelidikan akan dilakukan dengan objektif.

"Bapak Kapolri sudah membentuk tim investigasi gabungan untuk mencari tahu siapa pelakunya. Apabila pelakunya nanti terbukti secara scientific (pelakunya) aparat, kita akan proses hukum. Kita akan proses pidana sesuai mekanisme, kita akan tindak tegas," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/9).
Halaman 2 dari 3
(knv/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads