Iqbal menyampaikan Polri turut menyayangkan insiden penembakan yang menimpa kedua korban. Dia juga mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya korban.
"Tentunya Polri menyesalkan terjadinya insiden ini. Kita, Polri dan jajarannya turut berduka yang sangat dalam atas berpulangnya dua adik mahasiswa kita di Kendari saat unjuk rasa," tutur Iqbal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami minta autopsi ditempat yang netral dan disaksikan semua pihak. Harus netral dan seobjektif mungkin. Apabila disimpulkan meninggal akibat tembakan, tapi kita harus kedepankan azas praduga tak bersalah," pungkas Iqbal.
"Kita tidak tahu apakah ada pihak ketika yang ingin menciptakan martir untuk memicu gelombang kerusuhan yang lebih besar," sambung dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan ada investigasi atas meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat berdemonstrasi.
"Saya juga sudah sejak awal, kemarin saya ulangi lagi kepada Kapolri agar jajarannya tidak bertindak represif dan saya juga perintahkan untuk menginvestigasi dan memeriksa seluruh jajarannya karena yang disiapkan Kapolri kepada saya tidak ada perintah apapun dalam rangka demo ini membawa senjata," sebut Jokowi di Istana, Jakarta, Jumat (27/9).
"Jadi ini akan ada investigasi lebih lanjut," tegas Jokowi.
Dua mahasiswa tersebut adalah Muh Yusuf Kardawi dan Randi. Yusuf dan Randi merupakan dua dari ribuan massa aksi yang tergabung saat mengikuti unjuk rasa di Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019) menolak RKHUP dan UU KPK. Bentrok pecah setelah massa aksi awalnya melempar batu ke arah gedung DPRD Sultra dan dibalas dengan tembakan gas air mata.
Simak Video "Buntut Mahasiswa Tewas, Jokowi Minta Kapolri Periksa Jajarannya"
(aud/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini