Di PBB, Menlu Retno Paparkan Saran Perkuat Kerja Sama Kontraterorisme

Laporan dari New York

Di PBB, Menlu Retno Paparkan Saran Perkuat Kerja Sama Kontraterorisme

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 26 Sep 2019 02:54 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam Ministerial Debate di DK PBB di Markas PBB, New York (Dok. PTRI New York)
New York - Tak ada negara yang kebal dari ancaman terorisme. Oleh sebab itu, kerja sama secara global, regional, maupun subregional dibutuhkan untuk menangkalnya.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, dalam Ministerial Debate di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9/2019). Seperti diketahui, Indonesia adalah anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

Ministerial Debate itu mengambil topik 'The UN Cooperation with Regional and Sub-Regional Organizations in Maintaining Peace and Security'. Bagi Indonesia, topik itu relevan dengan prioritas Indonesia di Dewan Keamanan PBB yaitu kontraterorisme dan sinergi PBB dengan organisasi sub-regional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menlu Retno mengatakan dua hal tersebut kini saling berkaitan. Apalagi, terorisme global sekarang sudah bertransformasi menjadi sel-sel kecil yang berkembangbiak di wilayah. Tugas kita bersama untuk mencegahnya.

"Itulah alasan mengapa saya menilai kerja sama antara PBB dengan organisasi regional dan subregional adalah hal yang penting untuk mencegah, melawan, dan menjaga komunitas kita dari ancaman terorisme yang ada saat ini dan yang akan datang," ucap Retno.

Menlu Retno memberikan 3 saran untuk meningkatkan kerja sama dalam hal kontraterorisme. Yang pertama yaitu dengan memperkuat upaya mencegah penyebaran ideologi terorisme.




"Tak boleh ada ruang bagi ideologi terorisme untuk berkembang," tegasnya.

Pencegahan itu bisa dilakukan dengan memastikan pemerintah berfungsi penuh, meningkatkan pertumbuhan sosial ekonomi, mempromosikan masyarakat yang inklusif dan toleran, serta mengembangkan mekanisme peringatan dini.

"Upaya-upaya itu perlu diawali di tingkat nasional dan didukung usaha secara regional dan global," ungkap Retno.


Saran kedua ialah memperkuat mekanisme regional dan subregional dalam menangkal terorisme. Retno mencontohkan ASEAN Convention on Contraterorism dan rencana kerjanya pada tahun 2012 serta kerja sama trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina untuk menghadapi ancaman teroris di Laut Sulu.

Saran ketiga yaitu menyelaraskan strategi tingkat global dengan strategi di tingkat regional, subregional, dan nasional tersebut. Usaha-usaha di tingkat multilateral harus memperkuat upaya di regional dan nasional.

"Tak ada negara yang kebal dari terorisme. Oleh sebab itu, kerja sama global adalah cara untuk menangkalnya," pungkas Retno.
Halaman 2 dari 2
(imk/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads