Pelajar Demo di DPR Protes Segalanya Diatur Negara, Ini yang Dia Pahami

Pelajar Demo di DPR Protes Segalanya Diatur Negara, Ini yang Dia Pahami

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Rabu, 25 Sep 2019 16:52 WIB
Foto: Demo massa pelajar di kawasan DPR. (Jefrie-detikcom)
Jakarta - Massa pelajar hari ini berdemonstrasi di DPR menolak sejumlah RUU yang mereka nilai bermasalah. Pelajar mengaku tidak setuju undang-undang yang terlalu mengatur privasi warga.

detikcom mewawancarai dua siswa SMK dari Parung beda sekolah di sela demonstrasi di depan gerbang belakang DPR, dekat stasiun Palmerah, Jalan Palmerah, Jakarta Pusat (25/9/2019). Keduanya adalah Said dan Reza.

"Keresahannya, katanya Indonesia negara merdeka kok segala sesuatunya diatur negara? Kan nggak mungkin ya kan," kata Said yang memakai seragam pramuka itu.
Berikut wawancara detikcom dengan Said dan Reza:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said

Ini demo alasannya apa?

Tujuannya gini kita juga kan manusia, kita punya masa depan ke depannya gimana. Kita juga punya privasi sendiri ya kan? nggak mungkin diatur negara semua. Sekarang kita cuma mau minta keadilan aja, nggak semuanya itu undang-undang diatur sama negara. Ya emang boleh negara ngatur tapi seperlunya. Karena manusia itu yang mengatur Tuhan bukan negara.

Apa sih undang-undang yang kamu rasa negara terlalu mengambil peran privasi?

Keresahannya, katanya Indonesia negara merdeka kok segala sesuatunya diatur negara? Kan nggak mungkin ya kan.

Tapi ada undang-undang yang kamu tahu menghambat tadi?

Ya mungkin kalau temen-temen bilang mungkin banyak. Kalau nggak banyak kita nggak akan ngumpul kayak gini. Kita nggak akan minta keadilan kayak gini. Kita berjuang dengan hati ikhlas karena kenapa, kita ngewakilin suara masyarakat. Kita di sini bukan semata-mata kita nyari berantem atau gimana. Kita di sini bersatu buat keadilan.

Jadi apa saja poin-poin undang-undangnya?

Ya kalau bisa sih buat pemerintah ya kalau bikin aturan ya boleh tapi jangan terlalu mengatur jiwa manusia yang sesungguhnya. Intinya manusia juga punya hak asasi sendiri, nggak mungkin diatur negara semua.

Undang-undangnya bisa dicontohin nggak yang mengekang privasi tadi? Pasal apa gitu?

Ya gitu aja, aneh. Masak ada undang-undang tentang peliharaan ternak yang main ke pekarangan orang lain itu didenda. Aneh aja didengernya, namanya juga binatang. Kan kita nggak bisa ngatur binatang sesuka hati kita ya kan. Sama kayak pemerintah kita juga seperti kayak gitu, nggak bisa diatur seenaknya aja.

Apa lagi? Undang-undang detailnya misalnya undang-undang apa?

Ya tentang privasi sih ya, secara umum kayak suami istri, kayak gimana yak, namanya berhubungan. Suami istri masak gak boleh berhubungan kan aneh.

Berhubungan bagaimana maksudnya yang nggak boleh?

Masak suami istri mau berhubungan kalau istri atau suaminya nggak mau bisa dilaporkan polisi. Kan itu privasi manusia.

Itu yang kamu denger ada undang-undang kayak gitu?

Iya.

Tapi detail undang-undangnya, nama, pasalnya tahu?

Kurang paham. Makanya saya mewakili masyarakat di sini, berjuang bersama demi keadilan, cuma mau minta keadilan kok.

kamu dari SMA atau SMK atau STM mana boleh disebutin?

Saya dari Parung Bogor. Kalau nama SMK nya maaf saya nggak bisa sebutin.

Ini dari Bogor semua?

Banyak dari Depok, Bogor, Bekasi.

Ini janjian nggak sih ketemuannya?

Nggak. Kebetulan aja.

Oh ketemunya baru hari H ini?

Iya.

Wawancara dengan Reza:

Ketemuan dengan yang lain dimana?

Ya ketemu di sini, pas di Stasiun Tanah Abang.

Tadi pagi ketemunya? Jam berapa?

Iya. Tadi sih saya berangkat jam 12-an ketemunya langsung ke sini.

Ketemuan terus ngobrol gitu? Ngobrolin apa?

Iya. Katanya nanti pengin demo. Kita dateng semua ke sini ngebarengin.

Kalau Said kan soal kebebasan private dan soal hewan tadi, Reza soal apa alasan demonya?

Intinya dua itu. Masa, saya kan cowok. Cowok mah demennya cewek lah. Kalau demen cewek itu lah pasti lah. Kalau jaman sekarang mah udah identik dengan itu.

Itu nya apa?

Masak dilarang.

Bahasa sopannya deh, apa?

Bersetubuh, iya dilarang, dibatesin.

Di undang-undang apa?

Saya sih ngeliatnya banyak di berita tentang RKUHP yang baru.

Pasal-pasalnya tahu?

Nggak, kurang tahu.

Tapi dua hal itu ya?

Iya.

Dari Parung juga?

Dari Parung juga.

Said sama Reza satu sekolah?

Beda.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads