"Kalau info sementara dan masih kita kembangkan bahwa ini hasil rakitan dari tersangka MA," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto kepada wartawan di lokasi, Senin (23/9/2019).
Bahan-bahan untuk meracik bom itu dibeli MA dari situs belanja online. MA membeli bahan-bahan peledak secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari terduga teroris memesan barangnya juga memesan melalui online dan keluarganya bahwa barang-barang yang dipesan itu tidak dipesan sekaligus, jadi satu per satu, jadi tidak ada kecurigaan dari pihak keluarga bahwa kalau dikumpulkan barang yang berbeda dan dapat digunakan membuat bom atau peledak," paparnya.
Hanya, belum diketahui dari mana MA mempelajari membuat bahan peledak. Polisi menduga MA belajar merakit bom saat mengikuti pelatihan (i'dad) di Jawa Timur.
"Ini masih terus kita dalami, tapi sekilas yang bersangkutan belajar karena yang bersangkutan pernah menuntut ilmu di daerah Jatim, kemungkinan itu yang masih kita dalami. Apakah dia belajar agama di Jatim, apakah itu dia belajar merakit bom," paparnya.
MA ditangkap di kawasan Jakarta Utara pada pukul 05.00 WIB tadi. MA disebut merencanakan pengeboman di kantor polisi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini