Diduga Dimanfaatkan Perusuh di Papua, Ini Agenda Sidang Umum PBB

Diduga Dimanfaatkan Perusuh di Papua, Ini Agenda Sidang Umum PBB

Tim detikcom - detikNews
Senin, 23 Sep 2019 17:18 WIB
Ilustrasi Sidang Umum PBB (Dok. detikcom)
Jakarta - Polisi menduga massa aksi demo yang rusuh di Wamena, Papua, memanfaatkan momentum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berlangsung di New York, Amerika Serikat, berikut ini gambaran berjalannya Sidang Majelis Umum PBB tersebut.

Rangkaian Sidang Majelis Umum ke-74 PBB (United Nations General Assembly-UNGA) sebenarnya sudah dimulai pada 17 September 2019. Hari ini, Senin (23/9/2019), adalah hari pertama High Level Week di mana pemimpin berbagai negara berkumpul di Markas PBB di New York.


Para pemimpin negara akan menyampaikan pernyataan masing-masing dalam General Debate yang dimulai pada Selasa (24/9). Pernyataan tiap pemimpin negara disampaikan bergantian hingga Jumat (27/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selama High Level Week pula, para pemimpin negara menghadiri aneka pertemuan bilateral dan beberapa pertemuan terkait tema Sidang Majelis Umum PBB.



Berikut ini gambaran singkat agenda Sidang Umum PBB

17 September: Rangkaian Sidang Majelis Umum PBB dimulai
23 September: Climate Action Summit dan High-Level Meeting on Universal Health Coverage
24-30 September: General Debate
24-25 September: SDG Summit
26 September: High Level Dialogue on Financing for Development
27 September: High Level Midterm Review of The Samoa Pathway


Delegasi Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB sendiri dipimpin oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Sejumlah menteri Kabinet Kerja juga hadir.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan terjadi di Wamena hingga sejumlah bangunan dibakar massa. Polisi menyebut para mahasiswa yang berdemo di sana memanfaatkan momentum Sidang Majelis Umum PBB.

"Karena hari ini ada Sidang Umum PBB hari pertama, kami dari Polri tidak ingin hal ini jadi negatif buat kami, sehingga kami berusaha untuk bernegosiasi untuk pulangkan mereka," kata Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja seperti dilansir Antara, Senin (23/9).

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Dia menduga ada provokasi asing di ricuh Wamena yang dipicu lewat hoax rasis. Moeldoko mengatakan upaya tersebut memiliki motif agar kerusuhan di Papua dibawa ke sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Ya harapannya. Kita kan dipancing melakukan pelanggaran HAM berat sehingga nanti di PBB agenda itu bisa dimasukkan. Kita tahu agendanya ke mana," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (23/9).
Halaman 2 dari 2
(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads