Berdasarkan data AirVisual, Kamis (19/9/2019), Air Quality Index (AQI) Palangkaraya berada di angka 382. Sementara itu, AQI Jakarta berada di angka 153.
Air Quality Index (AQI) merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500 yang mana makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
Kandungan PM2.5 di Palangkaraya berdasarkan data AirVisual berada di angka 332 Β΅g/mΒ³. Sementara, kandungan PM2.5 di Jakarta berada di angka 60 Β΅g/mΒ³.
Sementara itu, udara tidak sehat juga terjadi di sejumlah kota lain di Indonesia. Antara lain Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan Medan.
Kualitas udara berbahaya ini setidaknya sudah terjadi sejak Senin (16/9). Penyebabnya adalah asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalteng.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini