Foto yang viral itu milik Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), yang diambil pada 2015. Foto yang beredar itu terdiri dari empat foto. Menurut BOSF, tiga di antaranya diambil di lokasi kerja BOSF.
"No 1-3 benar foto akibat asap dan kebakaran hutan di lokasi kerja BOSF. Tetapi itu tahun 2015, bukan 2019. Lokasi kerja BOSF sendiri ada di dua tempat, di Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF ada di Samboja (Kaltim) dan di Nyarumenteng-Palangkaraya (Kalteng)," kata CEO BOSF Jamartin Sihite saat dihubungi detikcom, Senin (16/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Jamartin menegaskan di foto tersebut tak ada kegiatan evakuasi orang utan dari kebakaran. Yang benar, itu adalah foto kegiatan sekolah hutan.
"Tahun 2015 BOSF tidak ada evakuasi karena dengan jumlah orang utan yang ada cukup besar dan tidak ada tempat bisa nampung kalau BOSF evakuasi Orang Utan dari pusat rehab. Jadi BOSF fight aja madamin api," tuturnya.
Dia lantas menjabarkan deskripsi peristiwa di tiap foto. Foto pertama adalah kejadian pada 2015 di lokasi kerja BOSF di Nyarumenteng, Kalteng.
"Foto pertama. Ini foto 2015 dimana program sekolah hutan tetap kita jalankan walau asap cukup pekat. Cuma kalau biasa kita bawa orang utan seharian sekolah di hutan, saat asap pekat kita cuma bawa setengah hari," ungkapnya.
![]() |
Sedangkan foto kedua berada di lokasi kerja BOSF di Samboja Lestari, Balikpapan, Kaltim. Saat itu, hutan yang biasa dijadikan rumah belajar Orang Utan juga terbakar. Foto ketiga, juga terjadi di Samboja Lestari.
![]() |
![]() |
Dia bercerita kondisi saat itu membuat para tim BOSF kerepotan. Mereka pun sudah mengadukan peristiwa kebakaran hutan tersebut. Bahkan, mereka sempat stres.
"Tahun 2015, saat itu kita ngadu karena ada kebakaran dan setelah kebakaran ada yang nanam areal kita dengan padi dan tanaman lain. Harusnya polisi bisa sidik asal api waktu itu," ujarnya.
"Kami stres takut kejadian 2015 terulang," imbuhnya.
Sementara itu, terkait foto orang utan yang tampak sedang digendong merupakan foto milik Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi (YIAR). Namun foto itu diambil bukan pada 2019.
![]() |
"Foto itu foto lama. Tahun 2012/2013," ujar Supervisor Media dan Komunikasi YIAR Heribertus Suciadi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (16/9). (rdp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini