"Secara umum, jarak pandang di Palangka Raya mulai pukul 07.00-15.00 WIB antara 400-700 meter," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Ika Priti, yang dikutip dari Antara, Senin (16/9/2019).
Dia menerangkan jarak pandang terjauh yang mencapai 700 meter terjadi pada pukul 08.00-09.00 WIB. Kemudian jarak pandang kembali memburuk dengan radius 400 meter terjadi pada pukul 09.00-15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu, menurut Ika, terjadi karena kecepatan angin yang berembus sangat lambat, yakni 2-6 knot atau 3,7-11,11 km/jam.
"Akibatnya, perubahan visibility atau jarak pandang di wilayah Kota Palangka Raya tidak signifikan," kata Ika.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, kebakaran di lahan kosong masih marak terjadi di Palangka Raya. Bahkan di beberapa titik, kebakaran lahan mulai mendekati permukiman warga. Dampak kebakaran hutan dan lahan juga terus dirasakan masyarakat, seperti dengan munculnya bau kabut asap menyengat yang membuat napas sesak dan mata pedih.
Pemerintah Kota Palangka Raya pun menetapkan sekolah tingkat SD dan SMP libur selama tiga hari terhitung 16-18 September. Tak hanya itu, karena pekatnya kabut asap yang menyelimuti wilayah Kota Palangka Raya, aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut pun hampir lumpuh total. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini