Saat ini, para pedagang sudah mengosongkan kios-kiosnya tapi ada beberapa pedagang yang masih kembali untuk mengambil barang-barang. Salah satu pedagang bernama Ani mengatakan para pedagang nantinya akan dipindahkan ke lahan di belakang loksem.
"Rencananya nih, kemarin ini (bagian tengah) kan semua mau dibongkar, jadi relokasinya pindah ke belakang semua nih," kata Ani saat ditemui di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pedagang lain bernama Weni mau tak mau mesti menganggur selama proses pelebaran trotoar. Dia menunggu tempat baru untuk para pedagang selesai.
"Kalau hasil rapat begitu, 'Ibu istirahat dulu 2 bulan, tempat ini mau dibongkar. Nanti setelah dibikinin yang baru, baru Ibu boleh dagang lagi,'" kata Weni.
![]() |
Kesedihan diungkapkan pedagang Nasi Kapau lainnya bernama Buyung. Dia belum tahu akan berdagang di mana nantinya.
"Kalau direlokasi gini ya agak sedih juga. Jalan keluarnya untuk berdagang di tempat lain nggak bisa. Kalau ada yang punya (tempat dagang lain) bolehlah tenang-tenang dia. Kalau nggak punya, bagaimana? Bisa puasa dia, ya kan?" ucap Buyung.
![]() |
Meski demikian, Buyung cuma bisa pasrah. Menurutnya, relokasi ini menambah angka pengangguran.
"Ya kalau Bapak sendiri, kita sudah pasrah aja mah, gimana lagi? Namanya maunya begini, kita kan nggak bisa ngomong. Ya kan? Kalau sekiranya dibongkar, inilah keadaannya kan, pengangguran tambah banyak. Kalau satu warung, misal karyawannya 5, anaknya 3, kali aja. Iya kan? Berapa yang nggak makan?" ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan proyek pelebaran trotoar akan dilakukan selama satu sampai dua bulan. Selama pengerjaan itulah pedagang akan berpindah lapak.
"Iya mundur ke belakang. Ada tanah PUPR di situ. Kita lagi bermohon ke (Kementerian) PUPR untuk pakai. Secara lisan sudah mengiyakan," kata Irwandi.
Irwandi ingin membangun sentra kuliner di lahan Kementerian PUPR itu. Lahan itu, katanya, lebih luas dan bisa menampung kendaraan untuk parkir.
"Saya maunya kalau tanah PUPR itu diizinkan, saya mau bangun di dalam, tanah luas 3.000 meter. Buat parkir luas, kalau parkir di situ (trotoar) kan nggak bisa," ucap Irwandi.
![]() |
Namun, jika Kementerian PUPR tidak mengizinkan, pedagang akan kembali ke trotoar. Trotoar dibangun selebar 8 meter.
"Jalan kaki enam meter. Sisa dua meter ke belakang itu buat PKL. Nanti bisa tidak (tambah) satu meter lagi jadi tiga meter," kata Irwandi.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini