"Kita sudah periksa truknya ternyata sistem remnya bekerja dengan baik, tidak ada kebocoran. Nah, kenapa remnya kok bisa blong itu? Kita lagi selidiki kemungkinan nanti kita melakukan dengan metode energi. Kita akan lihat pengaruh overload-nya," kata Soerjanto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).
"Saya yakin overload yang segitu banyak akan berpengaruh dengan kemampuan rem dari truk itu," ujarnya.
Soerjanto menjelaskan semakin banyak muatan maka kampas rem pada truk akan cepat panas. Sehingga, kampas rem truk yang kelebihan muatan tidak memiliki daya cengkram yang baik.
"Kalau kampas rem itu panas, kampas rem itu kan bagian atas dari padat akan berubah jadi gas. Nah, itu makin panas makin banyak gasnya, itu kan menjadi lapisan bikin daya cengkramnya berkurang, semakin panas semakin berkurang itu yang menyebabkan remnya blong. Sebetulnya secara sistem itu tidak ada masalah namun karena daya geseknya berkurang karena panas jadi seolah-olah seperti blong," paparnya.