"Mereka nggak ngomong ke saya, cuma ngomong ke anak buah saya, ngasih waktu seminggu," kata Dani di Mapolda Banten, Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Kamis (5/9/2019).
Dia mengatakan pencarian oleh warga terhadap pelaku dilakukan oleh cara Baduy. Cara tersebut tidak bisa diungkapkan karena hanya mereka sendiri yang mengetahuinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak gadis Baduy ditemukan dalam kondisi tewas di saung di tengah kebun, dia selalu ditanyai tokoh adat Baduy tentang proses pengungkapan kasus ini. Dia mengatakan warga Baduy mendukung pengungkapan kasus ini oleh polisi.
"Saya bilang saya minta waktu. Saya ungkap secepatnya dan mereka selalu mendukung saya," ujarnya.
Meski warga Baduy punya hukum adat sendiri, proses penanganan kasus dugaan pembunuhan warga Baduy ini akan mengikuti undang-undang yang berlaku. Menurut Dani, warga akan mematuhi proses hukum tersebut.
Ketiga pelaku diduga melakukan pemerkosaan dan pembunuhan saat korban mengambil kayu bakar di belakang rumah. Pelaku utama, AMS alias E, diduga sempat meminjam golok korban.
"Karena niat sudah di kepala, akhirnya dibawa ke gubuk (dan) terjadi pemerkosaan. Gadis teriak, langsung dibacok. Dia tangkis pakai tangan kanan, putus, tangan kiri juga putus," kata Dirkrimum Polda Banten Kombes Novri Turangga.
Dugaan pembunuhan dan pemerkosaan ini terjadi pada Jumat (30/8). Korban ditemukan di saung miliknya di perkebunan Cisimeut, Lebak. (bri/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini