PKS Nilai Disertasi 'Seks Halal di Luar Nikah' Sebar Virus Free Sex

PKS Nilai Disertasi 'Seks Halal di Luar Nikah' Sebar Virus Free Sex

Tsarina Maharani - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 12:14 WIB
Politikus PKS Al Muzzamil Yusuf (Dok. F-PKS DPR)
Jakarta - Anggota DPR dari Fraksi PKS Al Muzzamil Yusuf mengkritik disertasi dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Abdul Aziz, yang mengangkat tentang keabsahan seks di luar nikah. Menurut Muzzamil, disertasi itu berpotensi menyebarkan virus perilaku seks bebas.

"Disertasi ini adalah virus, berpotensi memasyarakatkan free sex yang akan menghancurkan kekokohan dan harmoni keluarga Indonesia. Apalagi secara tegas penulis menyatakan rekomendasi dari disertasi tersebut untuk menjadi rujukan dalam pembaharuan fikih Islam, pembaruan keluarga Islam dan KUHP yang sedang dibahas di DPR bersama pemerintah," kata Muzzamil dalam keterangan tertulis, Rabu (4/9/2019).


Ia mengatakan Aziz serta mereka yang terlibat dalam kelulusan disertasi tersebut telah menginjak amanat konstitusi yang tertuang dalam Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 tentang sistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan keimanan dan akhlak mulia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasal itu berbunyi pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang," ujarnya.

Muzzamil tidak ingin perguruan tinggi menjadi pusat penyebaran pemikiran-pemikiran sesat, seperti soal perilaku seks di luar nikah. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi musibah bagi bangsa.

"Musibah terbesar bagi sebuah bangsa adalah jika ada oknum kampus yang merasa aman bebas leluasa menjadikan kampus sebagai pusat penyebaran pemikiran batil, sejenis free sex, menghalalkan hubungan di luar nikah," tutur Muzzamil.


"Seharusnya kampus itu sumber mata air keilmuan. Kalau ada sumber mata air ilmu yang tercemar, kampuslah yang menutup lubang dan tidak menyebarkannya agar tidak meracuni masyarakat awam. Bukan malah menjadi sumber pencemaran," imbuh dia.

Ia pun berharap ulama hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak disertasi karya Aziz itu.

"Semoga presiden, para ulama, para akademisi, para anggota DPR RI bersatu untuk menolak disertasi tersebut sehingga tidak menjadi virus yang berbahaya bagi sendi-sendi berkeluarga," kata dia.


Sebelumnya, Abdul Aziz, yang merupakan dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, meminta maaf kepada umat Islam karena disertasinya menjadi kontroversi. Ia berjanji akan merevisi disertasinya dengan memasukkan kritik dan masukan dari promotor dan penguji.

Disertasi Abdul berjudul 'Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital' diujikan di UIN Sunan Kalijaga pada 28 Agustus lalu. Lewat disertasinya ini, Abdul dinyatakan lulus dengan beberapa catatan dari penguji.


Namun disertasi tersebut ternyata menimbulkan kontroversi karena dianggap menghalalkan hubungan seksual di luar pernikahan. Atas misinterpretasi dan kontroversi yang terjadi di publik, akhirnya Abdul meminta maaf secara terbuka.

"Saya juga mohon maaf kepada umat Islam atas kontroversi yang muncul karena disertasi saya ini," kata Abdul dalam konferensi pers di aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Selasa (3/9). Hadir dalam acara itu Direktur Pascasarjana Noorhaidi Hasan.
Halaman 2 dari 2
(tsa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads