Kotak Buku 'Kolecer' Kang Emil di Jabar Ramai Pengunjung

Kotak Buku 'Kolecer' Kang Emil di Jabar Ramai Pengunjung

Nurcholis Maarif - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2019 15:55 WIB
Foto: Pemprov Jawa Barat
Bandung - Selama lima bulan terakhir, Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) yang tersebar se-Jawa Barat sudah dikunjungi lebih dari 20 ribu orang. Kolecer merupakan sebuah lemari buku berbentuk mirip kotak telepon merah khas Inggris yang berisi buku.

"Tujuan (Kolecer) meningkatkan minat baca di masyarakat, sehingga Kolecer pun diletakkan dekat dengan masyarakat di pusat keramaian agar mudah diakses," ucap Riadi, Kepala Dispusipda Jabar, Riadi dalam keterangannya, Minggu (30/8/2019).

Menurut Riadi, Kolecer merupakan program Pemdaprov Jabar untuk mendorong minat warga Jabar. Adapun tahap pertama program Kolecer yang diresmikan pada 15 Desember 2018 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini disebar ke 26 kota dan kabupaten se-Jabar, kecuali Kota Bandung sebagai percontohan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target ada 150 Kolecer hingga akhir 2019. Kolecer dari provinsi ini sangat ditunggu karena jadi wahana, ada kegiatan masyarakat baru di tempat itu, misal bedah buku," ucap Riadi.

Riadi mengatakan kini Kolecer terbukti menarik masyarakat daerah untuk sekadar bertanya soal buku, mulai membaca buku, hingga berkreasi atau mengikuti kegiatan yang ditawarkan oleh pengelola masing-masing Kolecer.

Salah seorang pengelola Kolecer di Taman Alun-alun Cianjur, Dini Dwi Widya membawa boneka lucu bernama Wowo untuk menggaet pengunjung. Dini yang mengakui dirinya sebagai pendongeng ini memotivasi anak-anak untuk membaca lewat cerita Wowo.


"Sekitar 60% (ke Kolecer) itu anak-anak karena ada boneka khusus yang menggaet anak-anak untuk datang, sisanya 30% remaja dan 10% orang dewasa," kata Dini.

"Kolecer luar biasa sekali, respons bagus, dan selalu ramai setiap hari terutama hari libur. Buku beragam ada sekitar 150 buku, mayoritas buku anak. Lainnya ada novel, buku agama, resep, dan tentang obat-obatan," imbuh Dini.

Menurut Dini, selain membaca dan mendengarkan dongeng, banyak kegiatan lain di Kolecer Cianjur yang digelar bersama komunitas. Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya edukasi pengolahan sampah dan operasi tangkap tangan kantung plastik untuk ditukar dengan tas belanja ramah lingkungan bersama Zero Waste Cianjur.

"Kegiatan itu juga jadi magnet orang-orang sekitar. Selain itu, warga sekitar alun-alun dan pendopo malah sudah biasa sebelum madrasah, mampir dulu ke Kolecer," ujar Dini.

Sama seperti Dini, Sinta Dewi Vaira juga menawarkan kreasi lainnya untuk menghidupkan aktivitas di sekitar Kolecer Kota Tasikmalaya. Warga bisa belajar menulis, menggambar, juga menonton film dekat Kolecer berwarna hijau yang berada di Gazebo Taman Kota Tasikmalaya ini.

"Saya ajarkan menulis pengalaman juga, kalau membaca saja tanpa disentuh hal kreatif lain kan bisa bosan. Antusiasme warga sangat bagus, terutama kalau saya buat literasinya tidak hanya membaca dan menulis," kata Sinta.

"Saya ajak masyarakat menonton film karya lokal, kerja sama dengan Kofita (Komunitas Film Tasikmalaya), juga ada cuplikan Bus Wisata Ngulisik. Ada juga permainan edukasi anti korupsi dari KPK," imbuh Sinta.


Bicara Bus Wisata Ngulisik (Nguriling Kota Tasik), Sinta pun berujar telah menggandeng pengelola untuk menghadirkan Kolecer mini dalam bus. Kini sudah terdapat 88 buku yang siap dibaca oleh warga Kota Pesantren ini.

"Yang membaca kebanyakan anak-anak, apalagi di sana (Taman Kota) banyak pedagang, nah anak-anak pedagang itu saya ajak dan rangkul untuk membaca sambil menunggu orang tuanya bergadang," ucap Sinta.

Alfian Pratama, pengelola Kolecer di Taman Lembah Gurame Kota Depok mengatakan warga menyambut positif kehadiran kotak berwarna unggu itu. Menurutnya, bahkan tak sedikit yang ingin menyumbang buku-buku untuk menjadi koleksi Kolecer Kota Depok.

"Warga di perumahan ini antusias banget, ada yang mau menyumbang sampai satu dus. Saya pun harus memilih, mana yang layak dipublikasikan, tidak semua masuk Kolecer," kata Alfian.

"Buku di Kolecer beragam, ada kisah inspiratif, novel juga banyak dari sumbangan masyarakat misal Harry Potter. Sekarang kurang lebih ada 285 buku, sebagian ada di kotak di bawah Kolecer," imbuhnya.

Minat ke Kolecer, ujar Alfian, sangat tinggi terutama pada Minggu, terutama oleh anak-anak yang baru mulai belajar membaca didampingi orang tuanya.

Selain itu, Kolecer menjadi wadah berkumpul bersama keluarga di akhir pekan karena Alfian kerap mengajak warga yang membawa hewan peliharaan untuk mampir di Kolecer.


"Inovasi di Depok, kadang mengajak orang-orang yang bawa hewan peliharaan mampir ke Kolecer, jadi sekaligus literasi sains dan atraksi," tutur Alfian.

Di Masjid Besar Lembang, Kolecer Kabupaten Bandung Barat (KBB) juga menyedot perhatian warga setempat. Budiman Santosa, pengelola Kolecer KBB, berujar bahwa setiap bulannya antusiasme pelajar dan jemaah masjid meningkat

"Mereka membaca buku walau sebentar. Dan karena di situ banyak sekolah, jadi kebanyakan pelajar yang ke Kolecer. Buku beragam, ada untuk anak, remaja, dan orang tua," ucap Budiman.

Selain diisi buku dari Dispusipda Jabar, Kolecer KBB juga mendapat pinjaman dari perpustakaan kabupaten. Kini terdapat 190 buku yang bisa dibaca oleh masyarakat terutama di Lembang. (idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads