Kegiatan ini digelar di Balai Subak Gunggugan, Desa Sesandan, Tabanan, Bali. Tema yang diangkat yaitu 'Polda Bali Peduli Masyarakat Petani, Overproduksi Hasil Pertanian dan Petani Dipaksa Kaya'.
"Tugas polisi kan nggak cuma menangkap kriminal, ada preemtif dan pelayan masyarakat itu kan fungsinya untuk masyarakat. Biasanya 5-6 ton kita sampaikan dengan pembenahan tanah semuanya yang diharapkan itu petani bener-benar sejahtera, tidak ada lagi tengkulak yang bermain, jadi betul-betul petani mandiri," kata Dirkrimsus Polda Bali Kombes Yuliar Kus Nugroho saat dihubungi, Rabu (28/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Acara ini dihadiri Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryasti, Dandim 1619 Tabanan, Kapolres Tabanan, Ketua DPRD Tabanan, Ketum LSM Jarak Bali, dan Kepala Desa Sesandan. Program penanaman padi ini dilakukan di lahan seluas 5 hektare.
Pola penanaman dengan sistem jajar legowo dilakukan dengan mengatur jarak tanam 2:1, dan ditambah pupuk green fertilizer. Yuliar menyebut sistem ini sudah sukses membuat petani di 8 kabupaten kaya karena produksi padinya meningkat.
"Langsung saya yang menyampaikan materi. Ini sudah dilakukan di Jawa, Sulawesi, Indramayu, di Bone, kemudian Gowa, di Maros, banyak di 8 kabupaten karena saya sebelumnya di sana. Hasilnya bagus, dan kita yakin itu karena ini bukan uji coba, sudah ada hasilnya dan produk berasnya premium, bagus, beras sehat, sudah pernah dibawa (uji coba) ke laboratorium juga," terangnya.
Lewat sosialisasi sekaligus praktik ini, dia berharap masyarakat setempat bisa menggunakan metode ini. Dia optimistis produksi panen petani bakal meningkat dan petani juga bakal dimudahkan dengan asistensi dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan untuk monitoring pascatanam.
"Iya dari Dinas Pertanian, kan yang memotori dari Polda Bali. Ini harus dimonitor karena pemupukannya kan harus tepat waktu, tiap minggu dicek, jadi nggak males juga. Ini ibaratnya disuruh kaya dikasih ini, dikasih ini, tinggal dilaksanakan toh hasilnya untuk mereka (petani) juga," jelasnya.
![]() |
Dari pengalamannya sistem bercocok tanam ini bisa mengembalikan kesuburan tanah, hingga menghasilkan produksi beras berkualitas premium. Unsur-unsur yang diperhatikan dengan sistem ini yakni tingkat ph (keasaman) tanah, kedisiplinan memberi pupuk, hingga jarak tanam antartanaman.
"Outputnya, outcomenya untuk Indonesia, program pak presiden, ini menteri pertanian, pak kapolda semua gitu. Kalau itu sukses hasilnya melimpah kesejahteraan meningkat, jumlah kejahatan menurun, inflasi juga menurun, terus bisa mengcover kekurangan beras di Bali, banyak tanahnya subur," ujar Yuliar.
Dia menyebut warga Tabanan antusias saat diajari dengan pola cocok tanam ini. Dia menambahkan Bupati Eka juga berencana mengadopsi sistem ini untuk pola tanam tanaman lainnya.
"Masyarakat antusias, ini juga direspons positif sama bu bupati tidak cuma padi tapi juga tanaman, kalau sawah di sana (Tabanan) hampir 19 ribu itu mau direspons semua sama bu bupati. Sehingga kita bisa menyuplai balik, kan hasilnya 2 kali lipat," terangnya.
"Tadi kita juga kerja sama dengan bulog juga, kalau harganya rendah akan dibeli dan produknya ini hasilnya premium jadi dobel-dobel keuntungannya," tutur Yuliar.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini