Mahfud Md: Rasis Sangat Berbahaya, Menghina Kemanusiaan

Mahfud Md: Rasis Sangat Berbahaya, Menghina Kemanusiaan

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Jumat, 23 Agu 2019 16:50 WIB
Mahfud Md (Foto: Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta - Penggagas Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud Md, mengingatkan bahaya rasisme menyusul insiden di Asrama Mahasiswa Papua, Surabaya. Mahfud tak menepis bahwa masyarakat Papua masih dikelasduakan.

"Intinya itu kan itu soal rasis orang Papua itu merasa dikelasduakan. Iya toh? Disebut disamakan dengan binatang. Secara sosiologis juga kita harus mengakui orang-orang Papua itu di berbagai kota selalu dianggap eksklusif kelas dua, orang menghindari sehingga mereka juga merasa tidak nyaman," kata Mahfud MD, di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jendral Sudirman Kav. 86, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud mencontohkan rasisme di negara tertentu berimbas hingga pertandingan sepakbola. Dia menuturkan rasisme itu bisa menghina kemanusiaan.

"Terutama jangan sampai rasis ya. Rasis itu kan sangat berbahaya," ucap Mahfud.

"Kalau bukan klub (sepakbola) yang main (rasis) tapi penontonnya yang jelas-jelas mendukung klub tertentu, rasis ketika dia menjadi suporter memberi dukungan ya juga klubnya yang dihukum karena rasis itu sangat berbahaya bagi persatuan dan menghina kemanusiaan," sambungnya.

Dia mengakui pemerintah sudah memberi perhatian kepada masyarakat Papua. Tetapi, ada pula yang perlu diperhatikan yaitu mengenai aspek sosial ekonomi yang ada di masyarakat Indonesia.

"Tapi di bawah kan kesenjangan sosial ekonomi kan masih terjadi. Itu tugas kita ke depannya," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.



Gerakan Suluh Kebangsaan dan para tokoh bangsa telah menyatakan sikap soal peristiwa terkait Papua. Berikut 5 poinnya:

1. Semua pihak untuk menahan diri dan berpartisipasi aktif dalam menciptakan suasana kondusif di Papua;

2. Pemerintah termasuk TNI-Polri perlu mengedepankan dialog konstruktif bersama tokoh-tokoh Papua untuk mencari jalan keluar terbaik demi kepentingan masyarakat Papua dan NKRI;

3. Semaksimal mungkin Pemerintah mengambil tindakan damai yang cepat, terencana, dan tepat sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sehingga tidak jatuh korban lagi;

4. Pihak aparat penegak hukum agar menindak tegas oknum pelaku rasisme yang memicu kerusuhan dan mencegah terjadinya lagi kejadian serupa; dan

5. Semua komponen bangsa selalu menjunjung tinggi persamaan derajat sebagai sesama bangsa Indonesia, mencegah terjadinya tindakan diskriminatif, menghargai local values




Tonton Video Oknum Rasis Asrama Papua di Surabaya, Moeldoko: Akan Ditindak Tegas:

[Gambas:Video 20detik]

(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads