"Saya menyarankan karena rektor itu bukan hanya teknis, tapi juga administratif dan juga policy. Maka bertahap dulu, dekan dulu, dan dekan itu 80 persen teknis," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2019).
JK mengatakan perguruan tinggi di Indonesia harus bisa bersaing untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Dia menilai masuknya tenaga ahli asing ke Indonesia lebih baik daripada mengirim mahasiswa ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko telah menyampaikan kebijakan impor rektor asing akan tetap dijalankan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, kebijakan tersebut diharapkan akan membangun daya saing.
"Begini, dalam konteks rektor asing itu, yang perlu dipahami adalah bagaimana kita akan membangun competitiveness (daya saing). Jangan dilihat asingnya. Tetapi kalau kita ingin membangun kompetensi perlu ada challenging, perlu ada tantangan. Kalau nggak ada tantangan nggak kompetisi itu," kata Moeldoko saat di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C, Universitas Airlangga, Surabaya, Sabtu (10/8).
Moeldoko juga memaklumi jika selama ini ada suara-suara yang menolak rencana kebijakan impor rektor asing. Namun ia yakin kebijakan tersebut perlahan akan diterima.
"Ya biasa kalau barang baru kan begitu (ditolak). Tapi lama-lama kan nggak," ujarnya.
Tonton video Menristekdikti: Jokowi Setuju soal Rektor Asing, Tapi...:
(fdu/tsa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini