"Maknai itu sebagai upaya membangun kompetisi. Itu aja, 'oh berarti rektor Indonesia masih dianggap nggak hebat'. Bukan itu, akan hebat lagi kalau di sampingnya ada orang-orang yang perlu diajak lari. Kalau saya pelari, saya merasa 10 menit sudah hebat. Tapi kalau begitu sebelah saya ini pelarinya 9 koma sekian, saya akan latihan lagi," kata Moeldoko di Kementerian PPN/Bappenas, Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada tujuan yang lain. Bukan ada tujuan-tujuan ini dan ini, ndak. Tujuan utamanya adalah bagaimana membangun persaingan global. Kalau nanti rektor-rektor itu yang kita ternyata, ada setelahnya ada rektor asing yang ada di sini, maka akan malu itu kalau kalah dengan rektor asing itu," ujarnya.
Dia mengaku belum mengungkap asal rektor asing yang bakal diimpor untuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia. Rencananya, penerapan rektor asing bakal diawali di salah satu perguruan tinggi swasta.
"Saya sudah diskusi dengan Pak Menristekdikti, rencana akan diawali satu perguruan tinggi swasta akan dihadirkan dari kawasan Asia ya rektor itu. Nanti negaranya akan disampaikan," tuturnya. (haf/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini