"Arus globalisasi sudah tidak terbendung dan hadirnya jenis pekerjaan baru dengan teknologi canggih. Untuk itu perlu mempersiapkan SDM untuk menjawab tantangan di era industri 4.0," ujar Arief dalam keterangannya, pada Selasa (20/8/2019).
Dalam menghadapi era tersebut, Arief meminta kepada jajaran ASN Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang agar merubah cara kerja, cara pikir, dan pelayanan birokrat kepada masyarakat. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer dan media sosial memang memfasilitasi cara kerja birokrasi. Namun, teknologi tersebut juga dapat memfasilitasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan menuntut pelayanan yang lebih baik dari ASN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arief, Kota Tangerang terus bertransformasi untuk menjadi Smart City. Mulai dari menyediakan layanan yang mudah diakses masyarakat hingga mewujudkan pemerintah yang bersih dengan keterbukaan informasi.
Konsep ini sudah dijalankan sejak awal tahun 2016 melalui pembuatan Tangerang LIVE Room yang artinya Liveable, Investable, Visitable, dan E-City yang berbasis teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).
Arief mengungkapkan bahwa program Tangerang LIVE Room telah menjadikan sistem kerja pegawai dan pelayanan di masyarakat menjadi lebih cepat, efesien, dan efektif. Kini sebanyak 31 pemerintah daerah dan instansi lainnya telah mengadopsi aplikasi Pemkot Tangerang tersebut.
Hal ini juga tertuang dalam Tangerang Smart City Partnership yang bertujuan untuk percepatan pembangunan daerah, peningkatan perekonomian daerah, dan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di setiap daerah.
Lebih lanjut Arief mengatakan bahwa Pemkot Tangerang sedang mengembangkan Smart City 3.0 dengan memanfaatkan Teknologi Geospasial atau Geographic Information System sehingga program yang direncanakan sesuai sasaran. Sebelumnya, Pemkot Tangerang telah berhasil mengintegrasikan seluruh aplikasi yang masuk dalam tahapan Smart City 1.0 dan peningkatan pelayanan publik untuk Smart City 2.0.
"Sehingga konsep Smart City yang dikembangkan dapat terwujud di seluruh sektor yakni kota, pemerintah, dan masyarakat. Masalah city atau perkotaan dapat terpantau secara real time melalui teknologi berbasis jaringan sensor. Kemudian pemerintahan yang smart dengan penyediaan aplikasi atau software atau web yang membuat kerja menjadi efesien dan masyarakat yang smart yaitu kemandirian dan kreativitas dalam pembangunan yang terpenuhi segala kebutuhan dasar hidupnya," ujar Arief.
Selain itu, Arief juga menambahkan pendidikan di Kota Tangerang harus mempunyai terobosan-terobosan yang baru, meskipun dengan segala keterbasan untuk membangun Kota Tangerang. Di era perkembangan teknologi yang begitu pesat, para guru dituntut untuk dapat menjadi panutan serta simbol dari kecerdasan dari sebuah kota.
"Guru harus bisa bersaing dan mengikuti berbagai perubahan yang terjadi di era revolusi industri 4.0 sekarang ini," ucap Arief.
Menurutnya, kini guru dihadapkan pada tantangan bagaimana meningkatkan kualitas SDM putra-putri Kota Tangerang yang siap bersaing dan mengahadapi tantangan perubahan zaman. Ke depannya, Arief mengatakan berupaya menerapkan sistem pembelajaran elektronik atau e-learning seperti perpustakaan e-learning.
"Nantinya, e-library ini akan terhubung dengan perpustakaan nasional bahkan internasional untuk bahan literatur dan pembelajaran yang lebih luas serta menambah minat baca masyarakat," pungkas Arief.
Tonton video Walkot Tangerang Jelaskan Penyebab Ribut dengan Menkum HAM:
(ega/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini