"Itu memang hak prerogatif semua presiden. Tentu saja beliau juga akan memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan dukungan yang diperoleh oleh partai-partai politik, terutama dalam pemilihan legislatif. Saya yakin pasti menjadikan itu salah satu faktor yang mempertimbangkan untuk pengisi jabatan-jabatan menteri dalam periode yang datang," kata Akbar di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Nely Murni, Jakarta Barat, Minggu (11/8/2019).
Sementara itu, soal wacana menteri muda, Akbar menilai Jokowi tidak akan melupakan faktor integritas dan kapabilitas. Sebab, kata dia, seorang menteri harus mampu mengimplementasikan dan mengeksekusi visi dan misi presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu, itu juga satu faktor yang akan menjadi pertimbangan beliau. Bahwa kemudian tentu salah satu pertimbangan ya tentu munculnya juga beri kesempatan tokoh-tokoh baru. Dan tokoh-tokoh baru itu bisa juga termasuk tokoh-tokoh berusia muda," lanjut Akbar.
Ia pun mengulas soal kepemimpinan Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai presiden-wakil presiden pertama RI. Akbar menyebut usia Sukarno dan Hatta saat itu masih terbilang muda. Namun mereka memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni.
"Kalau kita lihat sejarah kehidupan bangsa kita, Pak Presiden Bung Karno tahun 1945 kan 44 tahun, Pak Hatta 43 tahun, dari situ saja bahwa pemimpin-pemimpin bangsa kita ini juga muda-muda. Tapi juga tentu bukan hanya dari sisi usianya saja, ada juga pengalaman, perjuangannya, kepemimpinannya, dan juga teruji dengan mereka-mereka patut untuk menduduki jabatan penting dari pemerintahan. Tentunya posisi-posisi ke negara itu tidak lepas tentu dari pengalaman-pengalaman mereka," kata Akbar.
Berebut Kursi Menteri Jokowi:
(tsa/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini