Anggota Dewan Pengarah Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif angkat bicara terkait wacana kabinet zaken. Pria yang akrab disapa Buya Syafii Maarif ini merupakan orang yang mengusulkan terbentuknya kabinet zaken di pemerintah Jokowi sejak tiga bulan lalu. Menurut dia, keputusan membentuk kabinet zaken tergantung Jokowi.
"Tapi, saya juga kan nggak di partai, soal terbentuknya kabinet zaken itu tergantung Pak Jokowi. Saya sebagai masyarakat hanya mengusulkan begitu untuk kepentingan bangsa dan negara, itu saja," kata Syafii Marif kepada detikcom, Jumat (9/8/2019).
Meskipun begitu, Syafii Maarif mengingatkan soal beberapa pos menteri yang tak boleh diisi orang partai. Menurutnya, jika posisi tersebut diisi orang partai, nantinya hal itu justru akan merepotkan.
Untuk diketahui, wacana pembentukan kabinet zaken diusulkan pertama kali oleh Syafii Maarif pada 9 Mei 2019. Saat itu, dia meminta kabinet zaken tersebut mengisi pemerintah baru Jokowi.
Sebelumnya, Megawati memberikan pernyataan yang cukup gamblang mengenai 'syarat' masuknya PDIP dalam kabinet periode kedua Jokowi. PDIP harus menjadi partai dengan jumlah menteri terbanyak di kabinet. Mega 'menyimulasikan' kemungkinan apabila cuma ditawari menteri yang jumlahnya sedikit. Mega menolak bila PDIP hanya mendapatkan 4 kursi menteri.
"Ini di dalam kongres partai, Bapak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk dalam kabinet dengan jumlah menteri harus terbanyak," kata Mega dalam pidato pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).
"Jangan nanti, 'Ibu Mega, saya kira karena PDIP sudah banyak kemenangan sudah ada di DPR, nanti saya kasih cuma empat.' Wee... emoh. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau. Orang yang nggak dapet aja minta," kata Megawati, yang diikuti seruan hadirin tanda menyetujui.
Jokowi pun langsung menjawab permintaan Megawati. Jokowi menjamin PDIP mendapatkan kursi menteri terbanyak.
"Mengenai menteri. Tadi Bu Mega kan menyampaikan jangan empat dong. Tapi kalau yang lain dua, tapi PDIP empat kan sudah dua kali (lipat)," tutur Jokowi.
"Yang jelas, PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminan saya," sambung Jokowi.
Tonton Video Mega Minta Jatah Menteri Banyak, Ini Kata Djarot:
(rdp/dnu)