Megawati terpilih secara aklamasi berdasarkan pandangan umum dari semua utusan DPD dan DPC serta perwakilan luar negeri PDIP.
"Kesemuanya aklamasi memohon kesediaan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDIP periode 2019-2024," kata Ketua Sidang Kongres V PDIP Soeryo Respationo di arena kongres, tadi malam.
Megawati lalu menjelaskan alasannya menerima kembali mandat sebagai Ketua Umum PDIP. Salah satunya karena dia menyadari perlu persiapan matang untuk Pilkada 2020 dan Pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sah! Megawati Kembali Jadi Ketum PDIP |
Megawati lalu berbicara soal kaum milenial. Menurutnya, kalangan milenial pun harus bisa menunjukkan arah dan tujuan dalam bernegara.
"Yang namanya disebut Pak Jokowi kalangan milenial, sehingga ya tentunya akan harus memberikan arah dan tujuan berbangsa dan bernegara. Boleh saja aksi milenial, tapi ada dasar-dasar yang namanya kebangsaan yang tidak bisa ditinggalkan oleh mereka, baik Indonesia ataupun di dunia," ucapnya.
Megawati juga mengungkapkan harapannya agar PDIP menjadi partai pelopor dan memenangi pemilu untuk ketiga kalinya (hat-trick). Megawati tak ambil pusing jika ada yang menyebutnya ambisius.
Bagaimana dengan wacana ketua harian? Megawati menepis isu ketua harian maupun wakil ketua umum PDIP. Dua hal itu tidak ada.
"Jadi kalau tadinya kan memang begitu. Saya dengar sendiri karena kaget kan pada, 'Ada apa ya kok PDI mau kongres? Apakah ini kongres luar biasa? Apakah Ibu tidak jadi ketum lagi? Apakah Ibu akan menyerahkan kepada ketua harian? Apakah Ibu akan buat wakil ketua umum?" ujar Megawati.
"Ya sekarang kan sudah kelihatan, semua itu tidak ada. Saya tetap Ketua Umum yang diberi hak prerogatif dan nanti membentuk DPP partai," tegas Megawati.
Megawati soal Ketua Harian PDIP: Semua Itu Tak Ada!
(dnu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini