Apresiasi untuk Polisi yang Tak Segan Tangkap Adik Sendiri

Round-Up

Apresiasi untuk Polisi yang Tak Segan Tangkap Adik Sendiri

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 07:30 WIB
Ilustrasi (Ari Saputra/detikcom)
Dompu - Demi menjaga keamanan, Aipda Taufik tak segan-segan menembak kaki adiknya sendiri. Aksi Taufik ini menuai apresiasi dari atasannya.

Adiknya, yang berinisial AK, merupakan pria yang dikenal sering berulah di kampungnya, di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tak hanya warga sipil yang diganggunya, aparat kepolisian juga menjadi korban polah AK.

Berdasarkan keterangan Polda NTB, AK pernah mengancam keselamatan warga Desa Saka bernama Nasrudin. AK yang mabuk juga pernah mengancam anggota piket Mako Polres Dompu pada 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


AK berulah lagi pada Selasa (30/7/2019) kemarin. Hari itu, anggota kepolisian bernama Bripda Jihad Rian Putra bersama kekasihnya sedang melintasi jalan. Di sekitar itu ada AK. Tiba-tiba AK meneriaki Bripda Rian dengan perkataan kasar.

"Korban diteriaki pelaku dengan perkataan (kasar), termasuk 'sok ganteng'. Korban keberatan dan berhenti," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Purnama dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7).

Setelah meneriaki Bripda Rian, AK mendekat. Dia memegang dua airsoft gun, satu dengan tangan kirinya dan satu lagi dengan tangan kanan.


"Pelaku mengarahkan airsoft gun ke korban Rian dan langsung mengarahkan senjata airsoft gun ke korban menggunakan tangan kiri. Sedangkan tangan kanannya juga memegang airsoft gun di pinggang sebelah kanan," imbuh Purnama.

Setelah mengalami peristiwa itu, Bripda Rian kemudian melapor ke Polres Dompu. Anggota Satuan Intelkam Polres Dompu kemudian meluncur ke lokasi tempat Bripda Rian ditodong oleh AK. Di antara polisi yang meluncur ke lokasi, ada Aipda Taufik yang turut menyambangi tempat kejadian perkara. Aipda Taufik adalah kakak kandung dari AK.



Pukul 18.30 Wita, Aipda Taufik tiba di kios keluarga AK, di Dusun Saka, Desa Manggeasi, Dompu. Maka keluarlah AK dari kiosnya.

"Melihat anggota tiba, pelaku keluar dari kios membawa parang dan menggendong stoples permen karet," kata Kombes Purnama.

Aipda Taufik mencoba mendekati adiknya yang sedang uring-uringan itu. AK tetap memberontak dengan cara mengayunkan parang.

"Pelaku mengayunkan parang ke arah anggota," sebut Kombes Purnama.


Kondisi menjadi berbahaya. Dor! Tembakan peringatan dilepaskan oleh Aipda Taufik. Tapi AK tetap mengamuk.

Atas nama penegakan hukum, Aipda Taufik melakukan langkah terukur. Tanpa memandang bahwa yang dihadapinya adalah adiknya sendiri, Aipda Taufik mengarahkan moncong senjatanya yang suda berisi peluru. Kali ini dia tidak lagi melepaskan tembakan peringatan, tapi tembakan ke bagian tubuh AK.

"Aipda Taufik melakukan penembakan ke pelaku AK di kaki kanan bagian paha," kata Purnama.


Setelah itu, AK dibawa polisi ke RSUD Dompu untuk penanganan medis. AK ditangkap karena mengancam Bripda Rian saat melintas di Dusun Saka.

Ini adalah wujud profesionalitas Aipda Taufik sebagai seorang polisi. Aksi Aipda Taufik menuai pujian dari Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo.

"Ya kita memuji tindakan anggota tersebut walaupun adik sendiri. Namun karena (pelaku AK) dinilai membahayakan keselamatan orang lain, (Aipda Taufik) tidak ragu untuk melakukan tindakan tegas," ujar Kapolres Dompu AKBP Erwin Suwondo.


Polisi Tembak Mati Polisi di Depok:

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads