Canda Hakim di Sidang MK: Besar Mana Gaji Rakyat atau Wakil Rakyat?

Canda Hakim di Sidang MK: Besar Mana Gaji Rakyat atau Wakil Rakyat?

Ibnu Hariyanto - detikNews
Selasa, 30 Jul 2019 14:13 WIB
Hakim konstitusi Arief Hidayat (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Suasana persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) tak melulu tegang. Seperti ketika hakim konstitusi Arief Hidayat melontarkan canda kepada saksi dalam sidang gugatan sengketa Pileg 2019.

Awalnya Arief bertanya kepada seorang saksi yang diajukan PDIP Riau bernama Dahlia Lesmawati dalam persidangan dengan perkara nomor 70-03-04/PHPU.DPR-DPRD/XVII/2019. Identitas Dahlia pada saat penyelenggaraan Pileg 2019 ditanyakan Arief dan dijawab Dahlia sebagai pemilih.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilih biasa, rakyat biasa, yang sebetulnya berdaulat ya," kata Arief merespons jawaban Dahlia dalam persidangan di MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).

Setelah itu, Arief malah melemparkan pertanyaan di luar konteks persidangan. Arief bermaksud sedikit mencairkan suasana dengan candaannya itu.

"Saya sering mengatakan begini, Bu, antara kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, gajinya banyak mana, Bu?" tanya Arief.

"Kepala sekolah, Yang Mulia," jawab Dahlia.

"Terus kalau wakil rakyat dan rakyat besar mana, Bu? Kan mestinya rakyatnya kan gajinya lebih banyak kan? Iya supaya nggak ngantuk saja," ujar Arief sembari tertawa.




Kemudian, Arief mempersilakan Dahlia memberikan keterangan terkait perkara yang diajukan oleh PDIP soal dugaan penggelembungan suara di dapil Indragiri Hilir IV, di antaranya di TPS 01 dan TPS 02. Dahlia menduga hak pilihnya dipakai oleh orang lain, padahal saat itu dirinya tidak memilih.

"Saya saat itu tidak memilih, Yang Mulia, karena saat itu saya berada di Sungai Guntung. Jadi sebenarnya terdaftar di TPS 02 Desa Hibidra Jaya, tapi tidak memilih, tapi nama dan tanda tangan saya di C7 (daftar hadir pemilih)," sebutnya. (ibh/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads