"Kan ada kaki tangannya, di kampung-kampung," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2019).
Dedi menuturkan saat ini kelompok Ali Kalora diduga mengalami kesulitan dalam menerima bantuan logistik dan dana. Hal itu dikarenakan Satgas Tinombala telah mengepung kampung-kampung di sekitar Parimo.
"Mereka akan kesulitan karena kelompok Ali Kalora sudah dikepung pasukan Tinombala gabungan TNI-Polri," ucap Dedi.
![]() |
Dedi meyakini Ali Kalora dan kelompoknya dapat ditangkap Satgas Tinombala karena kelompok bentukan Abu Wardah alias Santoso itu saat ini terpojok.
"Tinggal menunggu waktu saja. Kalau dukungan mereka sudah habis, mereka akan semakin terpojok. Saya punya keyakinan Satgas Tinombala dapat melakukan upaya penangkapan terhadap Ali Kalora," tutur Dedi.
Sebelumnya, Dedi menyampaikan Densus 88 Antiteror mendapati adanya aliran dana dari Trinidad Tobago, Maldives, Venezuela, Jerman dan Malaysia untuk menyandang kegiatan kelompok radikal di Indonesia, yaitu Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Dana dari luar negeri itu juga digunakan untuk memberangkatkan anggota teroris asal Indonesia ke Filipina Selatan dan Suriah. (aud/knv)