Dirangkum detikcom, Ula Nurachwati mendukung langkah Bambang Soesatyo (Bamsoet) maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Menurut dia, kepemimpinan Airlangga Hartarto saat ini perlu dievaluasi.
"Tidak heran banyak DPD II dan ormas yang didirikan Partai Golkar mendeklarasikan dukungan ke Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Dukungan tersebut sebagai bentuk evaluasi atas kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar selama ini," kata Ula, Senin (22/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ula menilai Airlangga tidak berhasil memimpin Partai Golkar. Ia menyinggung soal perolehan Pileg 2019 Partai Golkar.
Menurut dia, Partai Golkar gagal mencapai target kursi pada Pemilu 2019. Bahkan, kata Ula, perolehan kursi Golkar turun jika dibandingkan dengan Pemilu 2014.
"Apakah ini ukuran berhasil? Menurut saya sih nggak," ucapnya.
Sementara itu, Hetifah mendukung Ketum Golkar Airlangga Hartarto kembali memimpin untuk periode 2019-2024. Menurut dia, tidak alasan bagi KPPG untuk tak mendukung Airlangga.
"Memang hampir tidak ada alasan sih kalau bagi kami untuk tidak mendukung Pak Airlangga pada saat ini. Karena di dalam proses komunikasi politik yang sudah kita lakukan, banyak hal yang merupakan tuntutan dari kaum perempuan Golkar yang kami sampaikan kepada beliau mendapatkan tanggapan positif," kata Hetifah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/7).
Dia menegaskan dukungannya ini juga mewakili rekan-rekan di KPPG. Hetifah pun mengatakan KPPG telah menyampaikan empat tuntutan kepada Airlangga untuk direalisasi di kepimpinan mendatang.
"Tentu saja kami atas nama KPPG, dan itu sudah kita bacakan secara resmi tuntutan itu merupakan hasil dari focus group discussion yang dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur perempuan di Golkar," sebutnya.
Menanggapi dukungan Ula ke Bamsoet, Hetifah menilai perbedaan pendapat di organisasi Partai Golkar lumrah terjadi. Apalagi, menurut dia, Ula juga mendeklarasikan diri maju sebagai caketum Golkar. Ula diketahui mendeklarasikan diri maju caketum Golkar pada Kamis (18/7) bersama Bamsoet dan empat orang lainnya.
"Kalau berbeda pandangan sebagai individu, saya kira tidak ada masalah. Jadi setiap orang, barangkali di dalam Golkar, bisa saja mempunyai pemikiran yang berbeda. Tapi tentu saja tidak mengatasnamakan KPPG. Tapi kebetulan posisinya karena beliau akan mencalonkan sebagai calon ketua umum, ya tentu saja berhak memberikan penilaian terhadap kondisi yang ada sekarang secara berbeda dan itu merupakan hak yang bersangkutan," ujar Hetifah.
Halaman 2 dari 2











































