Pekanbaru - Laju illegal logging di Riau makin tak terbendung. Pemerintah dan pengusaha bersekongkol mengubah kawasan hutan alam. Hutan di Riau pada tahun 2015 diprediksikan punah.Laju illegal logging di Provinsi Riau masih saja terus terjadi tanpa bisa dihambat. Pemerintah dan pengusaha berskala nasional dan internasional bersekongkol untuk mengubah kawasan hutan alam. Kondisi itu bakal menyeret Riau pada tahun 2015 nanti, hanya menyisahkan hutan 6 persen. Bisa jadi malah sudah gundul semuanya.Prediksi habisnya hutan alam di Riau itu, disampaikan Wakil Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) Ahmad Zajali kepada
detikcom, di Pekanbaru. Ahmad menjelaskan, sejak tahun 2000-an, laju kerusakan hutan alam di Riau mencapai 160 ribu hektar per tahun. Dengan kondisi itu, maka diperkirakan pada tahun 2015 nanti hutan Riau hanya tersisa enam persen dengan luas hutan saat ini hanya 1 juta hektar. "Sisa enam persen itu pun sudah sangat luar biasa. Jangan-jangan malah sudah gundul semuanya," kata Ahmad.Saat ini tercatat ada 2,8 juta hektar lahan dalam kondisi kritis yang tidak lagi memiliki tegakan kayu. Sedangkan penyelamatan hutan alam di Riau masih sebatas wacana dan seminar di hotel-hotel berbintang."Sekarang lajunya semakin tak terbendung. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten saling berlomba mengubah fungsi hutan alam menjadi perkebunan kepala sawit, HTI, IKP. Semua demi meningkatkan PAD masing-masing daerah," kata Ahmad.Tingginya degradasi hutan di Riau ini disebabkan, ada dua pabrik bubur kertas yang bercokol di Riau. Kedua pabrik kertas ini dianggap paling banyak membutuhkan bahan baku kayunya. Perusahaan itu adalah, PT Riau Andalas Pulp and Paper (RAPP) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP). Kedua pabrik ini membutuhkan bahan baku 18 juta meter kubik. Ini belum lagi perusahaan bidang perkayuan lainnya, sehingga total kebutuhan bahan baku di Riau mencapai 23,5 juta kubik dalam setahun. Sedangkan kemampuan hutan alam di Riau hanya mampu memenuhi 7,5 juta meter kubik pertahun. Sehingga ada 16 juta meter kubik lagi yang mesti dipenuhi dengan berbagai cara. "Inilah penyebab lajunya kerusakan hutan alam di Riau. Antara kebutuhan dan ketersediaan bahan baku tidak lagi seimbang," kata Ahmad.
(mar/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini