"Sekarang koalisi yang mendukung Pak Jokowi sudah 60 persen. Artinya sudah cukup aman pemerintah ini di DPR sebenarnya," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita bandingkan 2014. Waktu 2014, mula-mula awalnya saya dengan Pak Jokowi koalisinya hanya 41 persen. Jadi supaya di atas 50 persen, kita masuk PAN, Golkar, PPP menjadi 60 persen," katanya.
Kendati demikian, menurut JK, 60 persen koalisi yang menduduki bangku di Senayan tidak akan mempengaruhi keseimbangan di pemerintahan. Dia meyakini kritik terhadap kebijakan Jokowi tetap akan datang dari koalisi.
"60 persen juga itu kan kadang-kadang tetap memberikan kritik ke pemerintah juga, tetap. Tidak berarti semuanya langsung (mendukung kebijakan), sehingga jadi otoriter, tidak. Di samping oposisi juga, partai pemerintah juga kadang mengkritik juga pemerintah di DPR," tuturnya.
Sementara itu, terkait isu akan bergabungnya Gerindra ke koalisi Jokowi, JK mengaku tak tahu-menahu. Dia menyerahkan urusan koalisi kepada Jokowi-Ma'ruf.
"Saya tidak tahu itu kebijakan Pak Jokowi sendiri. itu urusannya Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin nanti," jelas JK.
Seperti diketahui, 5 dari 9 parpol koalisi Jokowi-Ma'ruf berhasil lolos ke Senayan, yaknni PDIP, Golkar, PKB, PPP, dan NasDem. Dengan demikian, setidaknya 60 persen kursi di Senayan diduduki oleh koalisi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
(fdu/mae)