Dirangkum detikcom, Jumat (21/6/2019), Jaswar Koto menyebut ada kesalahan input data di Sistem Penghitungan (Situng) KPU. Kesalahan ini, disebut Jaswar, cenderung menguntungkan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kami menemukan pola kesalahan, entri data, menggelembungkan suara 01 dan pengurangan untuk 02," ujar Jaswar saat menjabarkan terkait kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (20/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Jaswar menyebut, dalam analisisnya, terdapat 63 TPS yang terjadi kesalahan input perolehan suara. Kesalahan itu berupa pengurangan untuk suara 02 dan penambahan di suara paslon 01.
"Dari 63 TPS saja yang terjadi kesalahan input 01 dimenangkan 1.300, 02 dikurangi sekitar 3.000, ini pola kesalahan," tegasnya.
Andi Arief 'menyerang Jaswar'. Ia menyebut Jaswar 'wong edan'.
"Pengkhianatan intelektual Prof Jaswar Koto, menyatakan 02 menang 52 persen berdasarkan survei setelah pemilu based on 110 juta pemilih dengan sample. Wong edan," kata Andi Arief di akun Twitter-nya, @AndiArief__, Jumat (21/6).
Ketua tim hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto (BW), membela Jaswar. BW menyebut Andi Arief bermain drama. Ia bahkan menyebut pernyataan Andi Arief 'sampah'.
"Menurut saya, ini juga drama, dan pernyataan-pernyataan itu sampah," kata BW di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (21/6).
BW pun membandingkan Andi Arief dengan Jaswar Koto. Menurut BW, Jaswar Koto jelas-jelas memiliki keahlian di bidang tertentu.
"How come you comparing Andi Arief dengan Jaswar Koto? Sekarang mau tanya, Andi Arief ahli apa ya, kira-kira? Kalau dia bukan ahli, terus men-challenge dan men-judge keterangan ahli, mestinya kita tanya, 'Lu ahli apa sebenarnya?'" ujarnya.
Simak Juga 'Ahli Minta SBY Bersaksi, BW: Tak Mungkin Pakai Speedy Trial':
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini