Membaca Lengkap Sengitnya Debat Hakim MK-BW-Luhut Soal Dramatisasi Saksi

Membaca Lengkap Sengitnya Debat Hakim MK-BW-Luhut Soal Dramatisasi Saksi

Andi Saputra - detikNews
Rabu, 19 Jun 2019 08:52 WIB
Sidang MK (grandy/detikcom)

BW:
Saya keberatan, Pak Ketua. Ada pernyataan-pernyataan yang sebenarnya tidak tepat.

Ketua MK Anwar Usman:
Ya, sebentar, sebentar!

BW:
Dan ini yang drama yang seperti ini, Pak Ketua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua MK:
Ya, sebentar, Pak Bambang!

BW:
Jadi, jangan bermain-main drama di sore hari dan itu tidak pantas dilakukan (...)

Ketua MK:
Sebentar, sebentar, Pak Bambang!

BW:
Oleh seseorang yang bernama Luhut!

Ketua MK
Nanti ... nanti habis ... biar Pak Luhut dulu! Sudah se ... sebentar, Pak Bambang!

Luhut Pangaribuan:
Saudara Bambang ini tidak hormat sama seniornya, ya. Saya tidak tadi memotong dia untuk berbicara dan saya tidak drama. Yang mau saya katakan adalah jangan kita dramatisasi sesuatu yang enggak ada. Kalau betul ada (...)

BW:
Saya keberatan dengan kata-kata dramatisasi itu, Pak.

Luhut Pangaribuan:
Kalau betul ada (...)

BW:
Saya keberatan dengan kata-kata dramatisasi .

Ketua MK:
Bisa ditanggapi nanti, ya!

Luhut Pangaribuan:
Kalau betul ada, tolong disampaikan kepada persidangan ini. Dan siapa pun, saya kira, kita punya kewajiban untuk membantu karena sidang ini objektif, ya, dan seluruh masyarakat Indonesia menunggu hasilnya. Jadi, jangan dibiarkan sesuatu itu gelap, ya. Ter ... apa namanya tidak diklirkan, ya.

Jadi, Bapak Ketua dan Majelis Mahkamah Yang Terhormat, ini tolong dituntaskan. Ini tadi, ya, syukur kalau betul ini bukan drama, tapi adalah sungguh-sungguh. Kalau sungguh-sungguh, marilah kita dengarkan, gitu.

Dan kita punya kewajiban, khususnya Pihak Terkait, punya kewajiban langsung atau tidak langsung untuk memperlancar apa yang diharapkan supaya pembuktian dalam persidangan ini berjalan dengan baik.

Sekian, terima kasih.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads