Klaim Menang Berubah 3 Kali, BPN Prabowo Tepis Isu Inkonsistensi

Round-Up

Klaim Menang Berubah 3 Kali, BPN Prabowo Tepis Isu Inkonsistensi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Jun 2019 08:08 WIB
Prabowo-Sandiaga Uno (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Persentase klaim kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 berubah-ubah. Kelompok rival, yakni pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, menilai itu adalah bukti inkonsistensi Prabowo-Sandi. Namun kubu Prabowo menepis penilaian itu.

Pada awalnya, Prabowo menglaim menang 62% atas Jokowi-Ma'ruf. Angka 64% sempat berubah menjadi 54,24% meski Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi kembali menegaskan bakal tetap menang 62%.



Kini, saat gugatan sengketa Pilpres 2019 diajukan ke MK, klaim kemenangan menjadi 52%. Prabowo-Sandi menyatakan menang dengan raupan 68.650.239 suara (52%) melawan Jokowi-Ma'ruf yang dinilainya meraup 63.573.169 suara (48%).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini berbeda dengan versi rekapitulasi KPU yang mereka gugat, yakni Prabowo-Sandi meraup 68.650.239 suara (44,50%) dan Jokowi-Ma'ruf meraup 85.607.362 suara (55,50%).


"Klaim 02 dari dulu nggak ada yang konsisten. Pernah mereka klaim 62 persen, berubah jadi 56 persen. Sekarang jadi 52 persen. Lalu, apakah publik akan percaya dengan klaim yang selalu berubah-ubah?" kritik Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, kepada wartawan, Kamis (13/6/2019).


BPN Prabowo-Sandi menjawab sorotan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu. Perubahan persentase yang ada dijelaskan sebagai hasil dari jumlah data yang masuk. Ini dinilai kubu Prabowo sebagai kewajaran.

"Perhitungan itu kan bertahap. Tidak semua datanya langsung diterima. Wajar jika ada perubahan dan koreksi sesuai dengan data yang masuk," Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga yang juga politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan.

Klaim Menang Berubah 3 Kali, BPN Prabowo Tepis Isu InkonsistensiSaleh Daulay (Dok. pribadi)



Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan pihaknya tengah berkonstentrasi pada kecurangan Pemilu 2019 yang merugikannya. Soal perubahan angka klaim kemenangan dari 62%, 54%, hingga kini 52%, Dahnil mengatakan ada dinamika dalam pengumpulan data. Hal itu dipandang wajar, seperti umumnya proses pengumpulan data dalam survei dan exit poll.

Klaim Menang Berubah 3 Kali, BPN Prabowo Tepis Isu InkonsistensiDahnil Anzar Simanjuntak (Samsudhuha Wildansyah-detikcom)


"Jadi tidak ada inkonsistensi, yang ada kita sampaikan ada masalah dalam pilpres kita, terutama dalam masalah kejujuran dan keadilan," ujarnya.

Halaman 3 dari 2
(dnu/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads