Berbagai Jalur Dijajaki, Temu Jokowi-Prabowo Diyakini Sebentar Lagi

Round-Up

Berbagai Jalur Dijajaki, Temu Jokowi-Prabowo Diyakini Sebentar Lagi

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Jun 2019 07:32 WIB
Foto: Jokowi dan Prabowo. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Jakarta - Berbagai cara terus dilakukan petahana Presiden Joko Widodo untuk bisa bertemu rivalnya selama Pilpres 2019, Prabowo Subianto. Meski pertemuan kedua tokoh itu belum juga dapat terwujud, kubu 01 yakin Jokowi dan Prabowo akan bertemu tidak lama lagi.

"Pak Jokowi sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membangun sebuah komunikasi dan saya yakin Pak Prabowo juga sudah membuka dan nanti tinggal momentumnya. Ya kita ingin secepatnya," ungkap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Moeldoko mengatakan sudah ada komunikasi terbaru terkait upaya mewujudkan pertemuan itu. Jokowi disebutnya melakukan 'manuver' terbaru agar rekonsiliasi usai Pilpres 2019 dapat terwujud. Ada jalur baru yang dilakukan Jokowi. Sebelumnya, Jokowi disebut-sebut mengirim Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan sebagai utusannya untuk bisa bertemu Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sudah ada. Kita sudah ada mengirim, second track sudah kita lakukan untuk melakukan pendalaman. Sehingga nanti pertemuan sudah semakin mulus," kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini mengatakan komunikasi politik merupakan prioritas utama dalam upaya menyelesaikan persoalan bangsa. Moeldoko juga mengatakan siapa pun yang menjadi presiden nantinya adalah Presiden Republik Indonesia milik seluruh rakyat.

"Nanti Presiden yang akan datang bukan presiden 01 atau presiden 02 dan sebagainya, tetapi Presiden Republik Indonesia yang sebagai tujuan akhir yang kita inginkan. Maka pertemuan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo itu harus betul-betul bisa diwujudkan dalam tempo yang secepatnya," tuturnya.

Lantas kapan pertemuan dua capres ini akan terwujud?

"Enaknya gimana ya? Ya mudah-mudahan sebelum Lebaran. Tapi melihat situasinya seperti ini, ya, bisa juga setelah Lebaran," jawab Moeldoko.


Terkait dengan siapa yang menjadi penghubung untuk pertemuan itu, Moeldoko menegaskan ada orang yang melakukan hal itu. Namun dia tak mau menyebut identitas penghubung tersebut. "Ada, ada penghubungnya," katanya.

Rekonsiliasi tampaknya menjadi keinginan banyak pihak. KPU mengajak pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga untuk segera rekonsiliasi.

"Ini level elite momen lebaran itu harus memberi contoh bagaimana mereka membangun rekonsiliasi. Jangan hanya secara simbolik ya. Jadi betul-betul merekonsiliasi yang tulus di samping tentu persoalan politik yang tersisa itu harus diselesaikan melalui koridor-koridor hukum yang disediakan oleh UU," ujar komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi.

"Ketika di tingkat elite-nya sudah memberi contoh, maka akan jauh lebih mudah di tingkat masyarakat melakukan rekonsiliasi. Tapi kalau di tingkat elitenya masih enggan atau terus menunjukkan narasi-narasi yang sifatnya provokatif, maka yang di bawah ini akan sangat tidak mungkin untuk membangun rekonsiliasi yang mendalam," sambungnya.


Sementara itu menurut Ketua KPU Arief Budiman, kemenangan pada Pemilu 2019 merupakan kemenangan milik semua. Untuk itu ia meminta semua pihak sama-sama mendukung hasil Pilpres 2019. Arief pun juga mengajak semua pihak menghormati pemenang Pilpres 2019 baik paslon capres-cawapres maupun partai politik.

Seperti diketahui, Jokowi-Ma'ruf merupakan pemenang Pilpres 2010. Meski begitu, Prabowo-Sandi menggugat hasil pilpres itu di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Pemilu 2019 sudah kita laksanakan. Puasa Ramadhan sudah kita tunaikan. Jadi mari sama-sama kita raih kemenangan untuk semua. Jadi sebetulnya ini kemenangan bersama. Siapa pun yang terpilih, mereka adalah pemimpin kita," kata Arief Budiman.

Harapan rekonsiliasi juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Ia mendukung wacana pertemuan Jokowi dan Prabowo, dengan catatan harus memiliki tujuan yang jelas.

"Tidak ada masalah ketemu. Cuma ini kan perasaan saya ya, mereka itu bertemu bukan untuk menyelesaikan masalah, tapi untuk menenangkan rakyat. Padalah itu dua hal yang berbeda," urai Fahri.


Menurut Fahri, pertemuan itu jangan hanya demi menyenangkan rakyat. Ia berharap berbagai persoalan yang timbul pasca-Pilpres 2019 dapat diselesaikan Jokowi dan Prabowo. Fahri berbicara soal rekonsiliasi total.

"Pilihan buat Pak Jokowi ini apa atau dengan Pak Prabowo sekaligus ya, rekonsiliasi total atau benturan terus-menerus. Kalau kita mau ngomong soal rekonsiliasi total, semua unek-unek, semua problemnya itu harus diserap oleh pemimpin, diletakkan di atas meja dan diselesaikan," bebernya.

Sementara itu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tampaknya belum menunjukkan lampu hijau terkait rencana tersebut. Prabowo dan Jokowi disebut akan bertemu saat waktu yang tepat.

"Saya melihat TKN (Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf) ini seperti nafsu sekali ingin menghadap Prabowo. Sabar, nanti kalau kompetisi pemilu ini sudah selesai, pasti ada saatnya Pak Prabowo dan Pak Jokowi bertemu," ungkap Wakil Direktur IT BPN Prabowo-Sandiaga, Vasco Ruseimy.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads