Penggagas gerakan dan tagar 2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera, 'mengharamkan' gerakan yang ia bangun bersama sejumlah tokoh itu berlanjut. Mardani tidak mau lagi menyuarakan 2019 ganti presiden.
Sikap Mardani ini tampak berbeda jauh dengan masa sebelum pencoblosan. Mardani begitu getol menyuarakan pergantian kepemimpinan nasional. Dia beralasan kini sudah bukan lagi masa kampanye Pilpres 2019. Mardani menegaskan gerakan 2019GantiPresiden sudah tutup buku.
"Ganti presiden sudah tutup buku. Saya nggak mau nyanyiin lagi, nggak mau hashtag lagi, karena itu pada masa kampanye," kata Mardani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tagar 2019GantiPresiden digagas Mardani pada Maret 2018 dengan tidak menyebut dukungan terhadap salah satu pasangan capres-cawapres tertentu saat itu. Pada 6 Mei 2018, relawan 2019GantiPresiden dideklarasikan di Jakarta.
Deklarasi relawan 2019GantiPresiden tak hanya membagikan buku pedoman atau buku manual ke para relawan. Namun, mereka juga membacakan aspirasi yang menyatakan siap mengawal jalannya Pemilu 2019 agar lancar dan tertib.
Selain itu, Mardani juga bersuara agak berbeda dengan rekan-rekan koalisi. Di saat BPN masih menggelorakan isu kecurangan, Mardani meminta semua pihak menunggu keputusan resmi KPU.
"Pertama, PKS menilai pelaksanaan Pemilu masih perlu banyak perbaikan. Kedua, keputusan resmi menunggu KPU," kata Mardani, Senin (29/4) lalu.
Pernyataan Mardani mendapatkan pujian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin. TKN menilai politikus PKS itu telah menunjukkan sikap kenegarawanan.
"Itulah sikap politik yang benar. Pak Mardani telah menunjukkan kenegarawanannya dalam menyikapi pilihan politik rakyat yang telah menentukan pilihannya pada 17 April 2019," ucap jubir TKN Ace Hasan Syadzily, Sabtu (4/5).