"Dana penerimaan awal itu, dana penerima itu Rp 307 miliar. Terus pengeluaran kita juga Rp 307 miliar," kata LO Partai Golkar untuk KPU, Imran, di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pelaporan LPPDK ini, Golkar menyerahkan 9 boks laporan, dengan rincian 3 boks untuk KPU, 3 boks untuk Bawaslu, dan 3 boks untuk Kantor Akuntan Publik (KAP). Imran menyatakan pengeluaran terbesar adalah untuk kampanye tiap caleg dan iklan.
"Mungkin untuk kampanye mereka masing-masing. APK, sama sosialisasi gitu lo. Kalau di partai cuma, kita cuma Rp 72 miliar untuk iklan. Terus untuk kampanye akbar. Kebanyakan sih iklan sih. Habis di iklan sama APK," tuturnya.
"Kampanye akbar itu sekitar 4 (miliar), rapat umum kemarin Rp 4 miliar," lanjut dia.
Menurut Imran, tidak ada kendala berarti dalam pelaporan LPPDK Partai Golkar dan hasil pemeriksaan dari akuntan publik nantinya juga diharapkan akan sesuai dengan apa yang diserahkan. Imran juga menyatakan dana kampanye Golkar yang mencapai ratusan miliar itu sebanding dengan hasil yang didapatkan partainya.
"Saya kira masih worth it ya. Kita masih... untuk sementara penghitungan masih nomor urut 2 di quick count-nya KPU, Situng. Kita masih berharap tetap nomor 2 sekarang," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Tak Lapor Dana Kampanye, Siap-siap Keterpilihan Dibatalkan!':
(azr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini