Karena Kru KRI Tjiptadi Tahu, Tembakan Mereka Sudah Ditunggu

Round-Up

Karena Kru KRI Tjiptadi Tahu, Tembakan Mereka Sudah Ditunggu

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 30 Apr 2019 21:00 WIB
Kapal coast guard Vietnam menabrak kapal TNI AL di Natuna (Screenshot video viral)


Yudo menegaskan kapal Vietnam itu melanggar wilayah perairan Indonesia. Apalagi kapal tersebut diduga melakukan kegiatan ilegal di perairan Indonesia.

"Dia (kapal Vietnam) mengawal kapal-kapal ikan ilegal di sana. Saya nggak tahu apa dia program pemerintah atau bukan. Yang jelas, saya tanggapi kapal itu nggak semua mereka kawal. Ada yang kita tangkap itu diam saja. Tapi yang kemarin langsung seperti itu. Bisa diartikan sendiri mereka mengatasnamakan pemerintah apa bukan karena tidak semua kapal dikawal mereka. Ada kapal ikan yang tangkap dia biarkan saja, ketika ada kapal yang kita tangkap dia langsung provokasi," kata Yudo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa penabrakan KRI Tjiptadi-381 oleh kapal perikanan Vietnam ini disorot oleh guru besar hukum internasional Universitas Diponegoro, Semarang, Profesor Eddy Pratomo. Menurutnya, kapal Vietnam telah melakukan pelanggaran.

"Tindakan kapal Vietnam yang melakukan 'tumburan' terhadap KRI Tjiptadi-381 jelas melanggar hukum internasional," kata Eddy dalam keterangan persnya.



Hukum internasional yang dilanggar adalah International Regulations for Preventing Collisions at Sea (Peraturan Internasional untuk Mencegah Tabrakan di Laut) 1972 (COLREGS), dan International Convention for the Safety of Life at Sea (Konvensi Internasional untuk Keselamatan Kehidupan di Laut) 1974 (SOLAS).

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga sudah memanggil pejabat Kedubes Vietnam. Secara resmi, Kemlu sudah menyampaikan protesnya. Eddy pun menilai langkah Kemlu sudah tepat.

"Dengan demikian, protes Kementerian Luar Negeri sudah tepat jika diarahkan kepada tindakan ini," kata Eddy.

(idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads