"Walaupun jumlah kursi koalisi Prabowo-Sandi mungkin nanti lebih sedikit, bukan berarti tidak bisa mengimbangi kekuatan politik KIK di parlemen. Periode terakhir ini menunjukkan hal itu. Banyak isu politik nasional yang justru bisa diselesaikan atas partisipasi aktif partai-partai yang berkoalisi di barisan Prabowo-Sandi," kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay saat dimintai tanggapan, Senin (29/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Di DPR, ada aturan yang menata pola dan sistem kerja setiap anggota. Semua tentu pasti terlibat. Santai sajalah," imbuh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu.
Saleh menilai raihan suara kubu Jokowi yang mencapai 60 persen berdasarkan survei internal bukan merupakan sesuatu yang luar biasa. Justru menurutnya akan aneh jika gabungan suara dari koalisi Jokowi di bawah 50 persen.
"Lagi pula, andaikata benar suara mereka mencapai 60 persen, biasa saja, itu wajar. Sebab, jumlah partai yang bergabung di dalam koalisi itu juga lebih besar," jelasnya.
"Akan menjadi aneh jika perolehan kursi semua partai itu di bawah 50 persen. Kalau itu yang terjadi, berarti ada yang salah. Itu baru menarik ditanggapi," imbuh Saleh.
Sebelumnya diberitakan, Hasto memamerkan QC internal untuk Pileg 2019. Berdasarkan QC internal, KIK menguasai lebih dari 50 persen kursi di DPR.
"Simulasi berdasarkan QC yang kami lakukan di setiap dapil DPR RI, maka KIK setidaknya mendapatkan 349 kursi atau 60,7 persen. Suatu dukungan yang akan memperkuat sistem presidensial. Selamat buat Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin," ungkap Hasto. (yld/zak)











































