Ngabalin: Rakyat Indonesia Harus Dukung Penuh Keputusan KPU Nanti

Ngabalin: Rakyat Indonesia Harus Dukung Penuh Keputusan KPU Nanti

Ray Jordan - detikNews
Sabtu, 27 Apr 2019 15:17 WIB
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga yang independen. Untuk itu apapun keputusan KPU untuk Pemilu 2019 harus didukung penuh oleh rakyat Indonesia.

"KPU lembaga negara yang independen, mandiri. Sehingga nanti kalau KPU setelah menghitung kemudian menetapkan salah satu calon di antara dua calon (capres-red) ini menang, maka tidak ada pilihan lain bagi rakyat Indonesia kecuali memberikan dukungan penuh kepada KPU," kata Ngabalin kepada wartawan, Sabtu (27/4/2019).


Ngabalin bicara peluang diadakannya Ijtimak Ulama ke-3 usai Pilpres 2019 ini. Dia mengatakan jika memang kegiatan itu terlaksana, maka seharusnya ditujukan untuk mendukung penuh presiden RI terpilih nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa kalau nanti KPU menetapkan (pasangan capres) 01 dan kemudian ada lagi Ijtimak Ulama yang ke-3, maka Ijtima yang ke-3 ini adalah memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah untuk melaksanakan agenda-agenda kenegaraan," katanya.

Dia mengatakan ulama adalah pewaris para nabi. Ulama harus bisa mengeluarkan pernyataan yang menyejukkan dan membuata suasana teduh.


"Ulama itu adalah pewaris para nabi, para nabi itu adalah pewaris yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan, kalimat yang menyejukkan, kalimat yang mengayomi, memberikan suasana yang teduh bagi kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Dia juga mengatakan Indonesia merupakan negara yang menaungi berbagai agama dan kepercayaan. Dan umat muslim sebagai mayoritas harus bisa menjadi kekuatan untuk mendatangkan kedamaian dan kesejukan.


"Sebagai mayoritas muslim, maka kita musti menjadi kekuatan untuk mendatangkan kedamaian, kesejukan bagi kehidupan bangsa dan negaram," katanya.

"Pemilu sudah selesai, kita sudah tidak berurusan lagi dengan 01 atau 02, yang sekarang kita berurusan sekarang ini adalah 03 yakni persatuan Indonesia. Negara kita ini adalah heterogen, negara ini besar karena kita berbeda-beda,"imbuhnya.


Saksikan juga video 'Blak blakan Ketua KPU: Melawan Tuduhan Curang':

[Gambas:Video 20detik]

(jor/elz)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads