"UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu tidak mengatur soal ambang batas selisih (suara Pilpres) untuk diajukan ke MK. Yang diatur soal bila ada yang keberatan terhadap penetapan KPU tentang perolehan hasil suara maka dia punya hak mengajukan permohonan perkara perselisihan hasil pemilu ke MK dengan batas waktu," ujar Fajar saat dihubungi, Senin (22/4/2019) malam.
Pengajuan permohonan sengketa hasil Pilpres diajukan paling lambat 3 hari setelah penetapan rekapitulasi tingkat nasional pada 22 Mei 2019. Tata beracara Perkara Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Pilpres diatur dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 4 Tahun 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru kemudian dilampiri daftar alat bukti dan alat bukti itu sendiri," sebutnya.
Berikut tahapan penanganan perselisihan hasil Pilpres di MK:
- 23-25 Mei 2019: Pengajuan permohonan
- 11 Juni: Pencatatan permohonan dalam buku registrasi perkara konstitusi (BRPK)
- 14 Juni: Pemeriksaan pendahuluan
- 16 Juni: Pemeriksaan persidangan
- 24 Juni: Sidang pengucapan putusan
Simak Juga 'Upaya Rekonsiliasi Pasca-Pilpres, Perlukah?':
(fdn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini