Keprihatinan Sutarmidji disampaikan lewat akun Instagram resminya, bang.midji pada Rabu (10/4/2019). Menurutnya, pengeroyokan terhadap A lebih dari sekadar kenakalan di bawah umur.
"Saya sungguh sangat prihatin dengan kasus pengeroyokan oleh 12 anak perempuan terhadap anak perempuan juga hanya karena masalah sepele. Mereka memang masih di bawah umur, tapi kalau dikaji, apa yang mereka lakukan lebih dari kenakalan anak di bawah umur," ujar Sutarmidji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Runutan Cerita di Balik Viral #JusticeForA |
Sutarmidji menegaskan bahwa hukum harus melindungi korban, bukan pelaku pidana. Dia mendukung upaya keluarga korban untuk mendapatkan keadilan.
Video: #JusticeforA! KPAI Imbau Polisi Usut Tuntas
"Harus ada efek jera dan saya dukung upaya orang tua korban untuk dapatkan keadilan. Guru hendaknya bisa tahu perilaku anak di sekolah," ucap mantan Wali Kota Pontianak ini.
Sebelumnya diberitakan, siswi SMP bernama A mengaku dikeroyok siswi SMA di kotanya. Pelaku utamanya disebut ada 3 orang sementara 9 orang lainnya menyaksikan pengeroyokan itu. Tiga orang itu telah dipolisikan oleh pihak A dan kasusnya kini ditangani Polresta Pontianak.
Pengeroyokan yang menimpa A viral di media sosial hingga muncul tagar #JusticeForA. Pada Selasa (9/4/2019), tagar tersebut menduduki posisi nomor 1 di dunia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini