BPN: Prabowo Sebenarnya Kampanye di Simpang Lima Semarang, tapi Tak Diizinkan

BPN: Prabowo Sebenarnya Kampanye di Simpang Lima Semarang, tapi Tak Diizinkan

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Selasa, 09 Apr 2019 16:13 WIB
Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Capres Prabowo Subianto akan menggelar kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno mengatakan awalnya kampanye akbar akan digelar di Semarang, tapi mereka tak mendapat izin.

"Sebenarnya kemarin kami mengharapkannya di Semarang, tapi tidak diizinkan," ujar Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/4/2019).


Fadli mengatakan rencananya Prabowo-Sandiaga ingin menggelar kampanye akbar di Lapangan Simpang Lima, Semarang. Namun izin pemakaian lapangan tidak diturunkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya yang saya dengar dari laporannya tidak diizinkan di Simpang Lima itu, kita berharapnya tidak di Solo, tapi di Simpang Lima, tapi tidak diizinkan," katanya.

Politikus Gerindra itu pun menyayangkan tidak diizinkannya Prabowo-Sandiaga berkampanye di Lapangan Simpang Lima. Namun Fadli tak mengetahui siapa pihak yang tidak memberikan izin tersebut.

"Saya nggak tahu dari mana itu, tapi saya denger dari laporan izin tidak diturunkan di Simpang Lima," ujar Fadli.

Fadli mengatakan selama ini Prabowo-Sandiaga memang selalu mendapatkan diskriminasi dalam melakukan kegiatan kampanye. Misalnya, pencegahan bus oleh oknum aparat terhadap peserta kampanye akbar di Stadion GBK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Jadi kami ini banyak mengalami diskriminasi di dalam kegiatan kegiatan kampanye ini ada yang boleh, ada yang tidak boleh. Kemudian hambatan-hambatan. Kemudian ada oknum-oknum aparat yang juga mencegah bus dan lain sebagainya kemarin di GBK juga saya mendapat laporan dari masyarakat di Bogor," tuturnya.


Fadli melanjutkan ada juga yang sudah membayar lunas pemakaian bus. Namun tiba-tiba pihak perusahaan bus membatalkan.

"Itu ada yang mencegah bus ada yang PO-nya sudah dibayar lunas tiba-tiba mereka mengembalikan tidak jadi karena ada tekanan-tekanan itu. Belasan bis, mungkin puluhan, tapi yang saya dengar langsung dari beberapa orang itu belasan. Ada juga yang lolos ada yang juga pakai sarana lain. Jadi sudah dibayar lunas tiba-tiba PO-nya dibalikin uang itu nggak jadi," sambung Fadli.

Fadli pun mengaku optimistis kampanye akbar besok akan sukses. Dia juga yakin suara rakyat Solo akan berlabuh ke Prabowo-Sandiaga.

"Ya optimislah kita lihat aja nanti. Saya yakin kok saya bertemu bahkan dengan warga masyarakat yang ada di sebelah desanya Jokowi tuh mereka cukup berani dan antusias. Memang ada tekanan-tekanan," pungkas Fadli.


BPN: Hasil Survei Internal, Prabowo-Sandi 62%

[Gambas:Video 20detik]

(mae/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads