"Menempatkan pada jajaran 100 besar dunia untuk tiga tujuan dan indikator Sustainable Development Goals (SDGs). Yakni pada SDG#9 Industry, Innovation and Infrastructure. IPB berada pada ranking 78 dunia dan ranking 2 Indonesia," tulis Biro Komunikasi IPB, dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (6/4/2019).
Sedangkan pada SDG#12 Responsible Consumption and Production, IPB berada pada Ranking 74 dunia dan ranking 2 Indonesia. Kemudian pada SDG#13 Climate Action, IPB berada pada ranking 80 dunia dan ranking 1 Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara keseluruhan, IPB berada pada urutan 201-300 secara global dari sekitar 560 perguruan tinggi yang menyampaikan dokumen usulan untuk diverifikasi oleh komite penilai THE yang berbasis di London, Inggris, " sambung dia.
Dalam rilis ini, Rektor IPB, Dr Arif Satria, mengatakan metodologi peringkat yang dilakukan oleh lembaga independen tersebut baru pertama kali dilakukan. Pemeringkatan ini mengakomodir aspek tridarma perguruan tinggi, di mana IPB menunjukkan kinerja yang konsisten, baik di level nasional maupun internasional.
"Dalam hal inovasi, IPB terus mendorong proses bisnis yang kondusif dan menciptakan ekosistem inovasi yang mendukung. Selama dua tahun berturut-turut, dari 2017 sampai 2018, IPB mendapatkan penghargaan Widyapadhi dari Kemenristekdikti. Penghargaan Widyapadhi merupakan anugerah untuk mengapresiasi prestasi perguruan tinggi dalam membangun sistem inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi," jelas Arif.
"Salah satu infrastruktur yang saat ini sedang dikembangkan adalah IPB Science Techno Park yang mendapatkan dukungan dari Kemenristekdikti dan pendanaan Sukuk. Selain itu, IPB juga telah mempersiapkan payung hukum insentif bagi para inventor, sehingga pembagian manfaat berupa royalti dapat diimplementasikan secara adil dan proporsional," imbuh dia.
Baca juga: Alumni IPB Deklarasi Dukung Jokowi-Amin |
Menurut Arief, IPB secara konsisten terus melakukan perbaikan program Green Campus maupun pembinaan desa sekitar kampus. IPB juga aktif melakukan riset terkait iklim.
"Salah satu pusat studi yang sangat aktif di antaranya adalah Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM SEAP) yang salah satunya bekerjasama dengan lembaga National Institute for Environmental Studies (NIES), Jepang," tutur Arif.
Arif menerangkan kegiatan IPB di CCROM SEAP adalah kajian terkait dengan penurunan emisi dalam rangka mendukung konsep green city yang dicanangkan pemerintah Kota Bogor. "Pada tahun 2018, IPB berada di peringkat 40 Kampus Hijau Terbaik di dunia berdasarkan UI GreenMetric World University Rankings."
Arif menyampaikan, masuknya IPB di jajaran universitas dunia membuat pihaknya tak hanya pada riset dan pengajaran. Namun juga kemanfaatan dan dampaknya melalui proses diseminasi program pengabdian pada masyarakat serta hilirisasi inovasi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini