Pihak IPB dalam keterangan resminya, Jumat (1/3/2019) menyatakan, posisi ini sangat membanggakan. Ini sesuai dengan mandat utama IPB dalam penyelenggaraan tridarma pendidikan tinggi bidang ilmu pertanian (dalam arti luas), yang telah dicapai sejak 2016, dan terus berlanjut pada 2017, 2018, dan 2019.
QS World University Ranking adalah sistem perangkingan universitas dunia yang menjadi rujukan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
QS World University Ranking by Subject mengeluarkan daftar kampus terbaik sejagat berdasarkan kategori disiplin ilmu/jurusan. Untuk melakukan perangkingan, lembaga riset pendidikan asal Inggis ini mengevaluasi 4.500 perguruan tinggi di dunia pada 48 bidang keilmuan (www.topuniversities.com).
Berdasarkan hasil pemeringkatan itu, IPB berada dalam satu grup (ranking 51-100) dengan Yale University, Sydney University, Universitas Putra Malaysia (UPM), Hokkaido University, dan beberapa perguruan tinggi ternama lainnya. Sementara di Indonesia hanya dua perguruan tinggi yang masuk dalam pemeringkatan dalam kategori ini, yaitu IPB di urutan pertama dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di urutan ke dua (peringkat 151 -200).
Pada pemeringkatan QS WUR by subject Agriculture & Forestry yang baru saja dirilis ini, posisi IPB mengalami peningkatan dari ranking 79 ke ranking 74. Upaya peningkatan ranking tersebut menunjukkan konsistensi IPB untuk terus memperbaiki kualitas proses dan output kegiatan tridarmanya yang akan berdampak semakin membaiknya reputasi akademik dan employer (pemberi kerja) dan vidibilitas global.
Pada pemeringkatan ranking by subject tersebut untuk 3 besar di ASEAN diduduki Kasetsart University (54), IPB (74) dan UPM (79). Kolaborasi regional di ASEAN akan semakin penting ke depan mengingat peranan strategis sektor industri berbasis sumberdaya alam yang dapat diperbaharui tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan, air dan biofuel yang erat juga kaitannya dengan pengelolaan lingkungan dan pembangunan.
Koordinator Taskforce WUR IPB, Prof Anas M Fauzi, yang juga Dekan SPs mengatakan bahwa hasil ini menunjukkan adanya pengakuan pihak ketiga terhadap kinerja IPB yang secara konsisten selama 3 tahun berturut-turut berada di Top 100 dunia.
Sementara itu, Rektor IPB Dr Arif Satria menyatakan IPB akan terus berupaya menjalin kolaborasi internasional yang intensif dengan berbagai universitas terbaik dunia. Salah satunya yakni dengan Wageningen University & Research yang menduduki peringkat pertama pada pemeringkatan kali ini.
Dalam waktu dekat, lanjut Arif, IPB dan Wageningen akan melaksanakan kerja sama riset interdisipliner baru jangka panjang bertema "Smart Indonesian Agriculture: development, logistics and evaluation for animal protein production (Smart-In-Ag)" yang didanai melalui skema kompetitif INREF. Strategi untuk sinergi sesama universitas terbaik dunia tersebut dilakukan IPB agar dampak signifikan dari riset yang dihasilkan tidak hanya untuk meningkatkan reputasi akademik melalui publikasi, tetapi juga untuk memperkuat proses peningkatan nilai tambah bagi industri dan pelaku UKM di Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0.
Sebelumnya, di Desember 2018 lalu, IPB juga meraih Top 40 The Most Sustainable University in the Word dan Peringkat 2 di Indonesia versi UI Green Metric. Di sisi lain, IPB juga mendapat anugerah Widyapadhi Peringkat 1 Nasional sebagai kampus paling inovatif.
Penghargaan tersebut diberikan atas upaya IPB dalam mengembangkan inovasi dan komersialisasi inovasi yang dihasilkan. Pada tahun 2018 IPB mencatatkan sebanyak 43 inovasi dalam daftar 100+ inovasi paling prospektif di Indonesia. Menurut Arief, ini menegaskan reputasi dan prestasi IPB yang dalam menghasilkan karya akademik (publikasi dan inovasi) yang unggul. (bar/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini