Ma'ruf Sindir Prabowo Tak Pilih Cawapres Ijtimak Ulama, Fadli Zon: Basi Itu!

Ma'ruf Sindir Prabowo Tak Pilih Cawapres Ijtimak Ulama, Fadli Zon: Basi Itu!

Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 28 Mar 2019 18:11 WIB
Fadli Zon (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Cawapres Ma'ruf Amin menyindir Prabowo Subianto yang tidak memilih cawapres hasil rekomendasi Ijtimak Ulama. Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Fadli Zon, menilai sindiran Ma'ruf sudah kedaluwarsa.

"Wah, itu (sindiran Ma'ruf) saya kira sudah agak kedaluwarsa ya, basi itu ya," kata Fadli Zon di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).


Fadli mengatakan Ijtimak Ulama sejatinya melihat apa yang menjadi kepentingan nasional. Adapun pemilihan Sandiaga, sebut Fadli, diputuskan berdasarkan pertimbangan keahlian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau soal Ijtimak Ulama, Pak Prabowo dan kemudian Pak Sandi itu hasil. Justru saya kira ketika kita berada di Ijtimak Ulama itu melihat kepentingan nasional, melihat orang pada keahliannya," jelasnya.

"Jadi, baik Pak Prabowo maupun Pak Sandiaga dianggap orang yang mempunyai keahlian di dalam memimpin, sebagai umaro gitu ya," imbuh Fadli.

Menurut Fadli, Ma'ruf perlu memperkaya diri sehingga isu atau narasi yang diangkat tidak kedaluwarsa.

"Jadi kalau itu dikatakan, itu kedaluwarsa lah. Mungkin perlu ada refreshment tentang isu-isu atau narasi yang diangkat," ujarnya.


Sebelumnya, Ma'ruf menyindir Prabowo yang tak memilih cawapres rekomendasi Ijtimak Ulama saat berkampanye di Mlangi, Sleman, Yogyakarta. Ijtimak Ulama diketahui merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad Batubara jadi cawapres untuk Prabowo.

"Bahkan ada kelompok yang mengusulkan melalui Itjimak Ulama supaya mengambil wakilnya ulama. Eh nggak mau. Malah mengambil bukan ulama, pengusaha. Betul atau tidak? Berarti tidak diizinkan oleh Allah, sudah diusulkan," kata Ma'ruf. (zak/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads