Pedas! Ma'ruf Sindir Prabowo Ambil Cawapres Bukan Hasil Ijtimak Ulama

Pedas! Ma'ruf Sindir Prabowo Ambil Cawapres Bukan Hasil Ijtimak Ulama

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 28 Mar 2019 13:35 WIB
Cawapres Ma'ruf Amin di Sleman (Foto: Dok. TKN Jokowi-Ma'ruf)
Sleman - Cawapres Ma'ruf Amin menyinggung capres Prabowo Subianto yang tidak memilih cawapres berdasarkan rekomendasi Ijtimak Ulama. Prabowo akhirnya memilih Sandiaga Uno menjadi cawapresnya.

Awalnya, Ma'ruf mengatakan alasan capres Joko Widodo (Jokowi) memilihnya untuk jadi cawapres. Ia bersyukur karena Jokowi memilih cawapres dari kalangan ulama.


[Gambas:Video 20detik]


"Beliau (Jokowi) memang perlu dukungan ulama, tetapi juga menggandeng ulama sebagai wakil presidennya, alhamdulillah. Jadi Pak Jokowi mengambil ulama sebagai wakil presiden, itu dengan izin Allah, kalau nggak, nggak bisa. Kapan ulama diajak sebagai calon wakil presiden? Nggak ada," ujar Ma'ruf saat kampanye di Mlangi, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf pun kemudian menyinggung pilihan Prabowo kepada Sandiaga. Seperti diketahui, sebelum Prabowo memilih Sandiaga, Ijtimak Ulama merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad Batubara jadi cawapres untuk Prabowo.


"Bahkan ada kelompok yang mengusulkan melalui Itjimak Ulama supaya mengambil wakilnya ulama. Eh nggak mau. Malah mengambil bukan ulama, pengusaha. Betul atau tidak? Berarti tidak diizinkan oleh Allah, sudah diusulkan," kata Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, hanya capres petahana yang mau memilih ulama untuk menjadi orang nomor dua di Indonesia. "Pak Jokowi nggak ada yang usul, cuma menawarkan saja. Eh, mengambil ulama. Berarti Pak Jokowi mencintai ulama," tutupnya.


Saksikan juga video 'Prabowo Kalah di Survei, Fadli: Itu Tak Kredibel, Predator Demokrasi':

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads