Rektor UIN Makassar Sangkal Ada Mahar Jabatan Rp 5 Miliar

Rektor UIN Makassar Sangkal Ada Mahar Jabatan Rp 5 Miliar

Ibnu Munsir - detikNews
Kamis, 28 Mar 2019 17:39 WIB
Foto: Gedung Kemenag/Istimewa
Makassar - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Musafir Pababari membantah pernyataan mantan Ketua MK Prof Mahfud MD soal isu jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Juga termasuk pelantikan dirinya sebagai rektor.

"Mahfud MD itu tentang jual beli jabatan di Kementerian Agama yang dimaksudkan itu adalah semua bukan cuma UIN Alauddin tapi saya ingin memberi contoh misalnya adik Faisal maka saya akan memberikan pernyataan bahwa apa yang disampaikan oleh Mahfud MD itu tidak sesuai fakta yang sebenarnya tidak benar," kata Prof Musafir Pababari, di UIN Alauddin Makassar, Kamis (28/3/2019).

Musafir menyebut pernyataan Mahfud tidak memiliki dasar dan tidak benar. Bahkan adanya dugaan mahar senilai Rp 5 miliar untuk menjadi Rektor UIN Alauddin Makassar juga tidak benar.

"Bahwa UIN melakukan jual beli itu tidak ada itu tidak ada lah iya termasuk mahar Rp 5 miliar itu tidak ada," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara terkait dengan pernyataan Mahfud MD yang telah mencoreng nama UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir belum melakukan langkah hukum dan masih mengikuti perkembangan terkait kasus tersebut.

"Karena lewat media harus jawab lewat media tapi kalau harus diselesaikan secara lewat jalur hukum yang kita lakukan itu tapi untuk sementara ini dulu," paparnya.

Ia pun menjelaskan, dirinya dilantik menjadi Rektor UIN Alauddin melalui tahap pemilihan senat. Menurut Musafir, isu jual beli jabatan Rektor di UIN juga mencuat karena dikaitkan dengan mekanisme baru sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 68/2015.

"Jadi PMA itu 68 itu akan direvisi," singkatnya.

Sebelumnya kasus jual beli jabatan di lingkup kampus naungan Kemenag ini diungkap oleh mantan Ketua MK Prof Mahfud MD saat tampil di Indonesia Laywers Club (ILC) yang disiarkan tvOne.


(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads