"Beberapa tahapan penyidikan yang masih kami harus lakukan adalah meminta keterangan suami korban," kata Kapolres Gowa Shinto Silitonga kepada detikcom, Rabu (27/3/2019).
Suami Zulaiha, Sukri, hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan penyidik Polres Gowa untuk menggali keterangan lebih lanjut soal kasus pembunuhan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Shinto enggan membeberkan soal isi pemeriksaan ini kepada publik dengan alasan pemeriksaan masih berlangsung.
"Pasca-pemeriksaan kami akan sampaikan," kata dia.
Sebelumnya, kondisi kejiwaan dosen UNM, Wahyu Jayadi, diperiksa oleh psikiater RS Bhayangkara Makassar setelah membunuh Zulaiha Djafar. Wahyu Jayadi pun membeberkan alasannya membunuh Zulaiha.
"Yang menarik bahwa tersangka mengakui melakukan perbuatannya karena emosi dan tersinggung harga dirinya," kata Kepala RS Bhayangkara Makassar Kombes Farid Amansyah di Makassar, Selasa (26/3/2019).
"Emosinya memuncak ketika korban menamparnya, sejurus kemudian tersangka mencekik hingga korbannya tewas," imbuhnya.
Setelah membunuh Zulaiha, tersangka mengaku panik. Dia pun mengakui perbuatannya dengan merekayasa kejadian sesungguhnya.
"Namun akhirnya diakuinya kembali di depan penyidik tindakan tersebut. Jadi motifnya tersinggung dan harga diri," tegas Farid.
Dia menjelaskan, dari pemeriksaan oleh psikiater, Wahyu Jayadi disebut dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan runtut serta jelas. Tidak hanya itu, Wahyu Jayadi disebut koperatif dengan tim pemeriksaan.
"Tim tidak dapat menjelaskan secara detail hasil pemeriksaan karena menyangkut ketentuan rahasia medis seseorang yang dijamin undang-undang kerahasiaannya, kecuali atas permintaan hakim atau pro justisia dapat disampaikan detailnya," terang dia.
Saksikan juga video 'Dosen Pembunuh Wanita Berjilbab dalam Mobil Terancam Dipecat':
(fiq/rvk)