Jadi Mahasiswa Baru di Palembang, Berapa Sih Biaya Hidup per Bulan?

Jadi Mahasiswa Baru di Palembang, Berapa Sih Biaya Hidup per Bulan?

Raja Adil Siregar - detikNews
Jumat, 22 Mar 2019 18:32 WIB
Ilustrasi (Foto: Raja Adil Siregar/detikcom)
Palembang - Ribuan mahasiswa baru akan berdatangan untuk mengenyam pendidikan di Palembang, Sumatera Selatan setelah adanya pengumuman SNMPTN hari ini. Nah, sebelum menjadi anak indekos, ada baiknya mengetahui biaya hidup yang dibutuhkan selama tinggal di Kota Pempek.

Untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pasti mahasiswa baru familiar dengan Universitas Sriwijaya dan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Begitupun kampus swasta yang cukup banyak, seperti Universitas Bina Darma dan Universitas Global Mandiri dan Universitas Muhammadiyah Palembang.


Palembang selama ini dikenal sebagai Kota Pempek, tapi jangan salah, di kota ini beragam kuliner juga tersedia dan harganya cukup terjangkau. Lalu berapa sih biaya hidup yang dibutuhkan jika ingin menempuh pendidikan di Kota Palembang?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang mahasiswi, Dewi Lusiwati (19) mengatakan dirinya butuh biaya sekitar Rp 2,5 juta/bulan. Biaya itu mencakup biaya indekos, makan, transportasi hingga biaya tugas kuliah.

"Biaya hidup saya sebagai mahasiswi sekitar Rp 2,5 juta/bulan. Semua biaya dikirim orang tua untuk bayar kos, dan kebutuhan hidup sehari-hari selama di Palembang," ujar Dewi saat berbincang dengan detikcom di indekos di Jalan Simanjuntak, Jum'at (22/3/2019).


Adapun rincian biaya itu, lanjut Dewi, meliputi indekos Rp 500 ribu, makan Rp 1 juta, transportasi Rp 300 ribu sampai biaya paket internet dan kebutuhan lain selama kuliah yang apabila ditotalkan mencapai Rp 2,5 juta/bulan.

Besaran biaya ini tentu saja melihat dari hunian atau tempat tinggalnya, seperti lokasi indekos atau kontrakan berada. Jika lokasinya di tengah kota dan lebih dekat dengan kampus, biayanya tentu lebih mahal.

"Sebenarnya biaya kos di sini Rp 600 ribu per bulan, tapi jika membayar untuk satu tahun, biayanya lebih murah. Ya, sekitar Rp 500 ribu seperti yang saya bilang tadi," imbuh Dewi yang menganggap biaya indekos di tempatnya sudah masuk kanton anak indekos.

Selain Dewi, ada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya bernama Heri (20 tahun) yang hanya hidup dengan biaya Rp 1,5 juta/bulan. Heri mengaku biaya tersebut cukup karena dia tinggal mengontrak bersama empat temannya.

"Cukuplah Rp 1,5 juta/bulan, tergantung kebutuhan sehari-hari ya. Kalaupun mau hidup mewah bisa, pasti biayanya lebih mahal," kata Heri.

"Saya paling tinggi biasanya per bulan itu sampai Rp 2 juta, itu pun kalau lagi tugas menumpuk. Kan kami empat orang juga masak sendiri ya, bisa murah," kata pria asal Belitung tersebut.


Beda dengan Dewi dan Heri, Nadia (22), mahasiswi asal Pekanbaru ini mengaku kebutuhan tiap bulan bisa mencapai Rp 3-4,5 juta. Biaya tinggi itu karena dirinya butuh banyak biaya untuk penelitian dan penyusunan skripsi.

"Biaya saya per bulan sih cukup tinggi, karena kan saya harus menyelesaikan penelitian dan skripsi. Kalau hidup di Pekanbaru pasti murah, apalagi hidup sama orang tua, tidak perlu bayar indekos dan makan," cerita mahasiswi semester 7 tersebut. (ras/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads