Namun awalnya Aher mengaku tidak pernah sama sekali bertemu dengan perwakilan Lippo terkait proyek Meikarta. Proyek itulah yang kemudian terindikasi perizinannya berselimut suap sehingga diusut KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak pernah," jawab Aher.
Namun hakim tidak percaya begitu saja. Aher kembali ditanya, tapi tetap pada pendiriannya.
"Yakin?" tanya hakim lagi.
"Yakin, konteks pertemuan ya," jawab Aher.
Hakim kemudian menanyakan tentang sosok petinggi Lippo yang diketahui Aher. Aher menjawab petinggi Lippo yang diketahuinya adalah James Riady.
"Pernah ketemu dengan James Riady?" tanya hakim kemudian.
"Pernah, di perkawinan putri Jokowi di Solo," jawab Aher.
Pada saat itu, Aher mengaku sempat mengobrol dengan James soal Meikarta. Namun dia tidak merinci pembicaraan apa yang dilakukannya dengan James itu.
"Bincang-bincang menyinggung. Kita sampaikan diproses sesuai aturan saja," jawab Aher.
Dalam persidangan tersebut, duduk sebagai terdakwa, Neneng Hassanah Yasin sebagai Bupati Bekasi nonaktif. Selain Neneng, ada 4 terdakwa lain yang dulu sebagai anak buah Neneng di Pemkab Bekasi.
Mereka didakwa menerima suap dengan total Rp 10.830.000.000 dan SGD 90 ribu. Uang itu diduga diberikan oleh perwakilan Lippo, yaitu Billy Sindoro dan 3 rekannya, yang telah divonis bersalah dalam perkara yang sama.
Aher dan Deddy Mizwar Jadi Saksi Sidang Suap Meikarta, Simak Videonya:
(dir/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini